Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

TSMC Taiwan Memotong Belanja Modal 2023

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pembuat chip Taiwan TSMC (2330.TW) memperingatkan pada hari Kamis bahwa pendapatan kuartal pertama akan turun sebanyak 5%.

Perusahaan itu juga akan memangkas investasi tahunan karena pemasok utama Apple Inc (AAPL.O) mengharapkan permintaan yang lebih lemah karena ekonomi global yang melambat. Prospek bearish mengikuti lonjakan 78% yang mengalahkan perkiraan dalam laba kuartal keempat.

Hal itu menggarisbawahi kedalaman pelambatan tajam di sektor teknologi global yang bergulat dengan permintaan konsumen yang memburuk yang disebabkan oleh tingkat inflasi yang tinggi selama beberapa dekade, kenaikan suku bunga dan kemerosotan ekonomi.

Namun, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd (TSMC), pembuat chip paling berharga di dunia, memperkirakan pertumbuhan akan kembali pada paruh kedua tahun ini.

"Kami memperkirakan siklus semikonduktor ke bawah pada paruh pertama dan melihat pemulihan pada paruh kedua 2023," CEO C.C. Wei mengatakan, menambahkan rebound akan didorong oleh peluncuran produk baru seperti barang yang mendukung kecerdasan buatan.

Pembuat chip kontrak terbesar di dunia itu mengatakan belanja modalnya pada 2023 akan turun menjadi US$32-36 miliar dari US$36,3 miliar pada 2022. Pendapatan paruh pertama terlihat membukukan penurunan persen satu digit menengah ke atas.

Pendapatan kuartal pertama diperkirakan berkisar antara $16,7 miliar hingga $17,5 miliar, dibandingkan dengan $17,57 miliar setahun sebelumnya. Dominasi TSMC dalam membuat beberapa chip tercanggih untuk pelanggan kelas atas seperti Apple telah melindunginya dari penurunan.

Tetapi perusahaan kemungkinan akan menjadi korban dari perlambatan yang semakin dalam, dengan kuartal saat ini kemungkinan akan menandai penurunan penjualan pertama dalam empat tahun.

Kuartal keempat "diredam oleh pelemahan permintaan pasar akhir dan penyesuaian inventaris pelanggan," kata Chief Financial Officer Wendell Huang dalam pengarahan, menambahkan kondisi seperti itu akan berlanjut ke kuartal pertama.

"Mengingat ketidakpastian jangka pendek, kami terus mengelola bisnis kami dengan hati-hati dan memperketat belanja modal kami jika perlu," kata Huang.

"Capex kami yang disiplin dan perencanaan kapasitas tetap berdasarkan profil permintaan pasar jangka panjang."


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top