Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Dagang

Trump Yakin Perundingan dengan Tiongkok Berakhir Positif

Foto : AFP/ludovic MARIN

Usai Pertemuan - Presiden Donald Trump membersihkan ketombe di jas Presiden Prancis, Emmanuel Macron usai pertemuan di Gedung Putih, Washington DC, Selasa (24/4). Keduanya membahas soal nuklir Iran dan hubungan perdagangan.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan ada kemungkinan AS akan mencapai kesepakatan perdagangan dengan Tiongkok.

Sebab, dalam beberapa hari ke depan para pejabat kedua negara tersebut akan duduk untuk bernegosiasi. Menurut Trump, Tiongkok sangat serius untuk melakukan pembahasan.

"Kami juga sangat serius," ujar Trump usai bertemu Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di Gedung Putih, Washington, Selasa (24/4).

Diungkapkan Trump, delegasi AS yang dipimpin Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, dalam waktu dekat akan berkunjung ke Tiongkok. "Kami mendapat peluang bagus untuk membuat kesepakatan," kata Trump.

Diperoleh informasi, Tiongkok telah mengonfirmasi rencana kunjungan Mnuchin ke Beijing dengan agenda menyelesaikan perselisihan perdagangan terkait ancaman Trump untuk memberlakukan tarif impor produk-produk Tiongkok.

Pada kesempatan itu, Trump mengutarakan terlibat pembicaraan perdagangan yang serius dengan Uni Eropa, namun tetap menjalin hubungan perdagangan sangat baik dengan Prancis. "Saya lebih suka hanya bersepakat dengan Prancis," ujar Trump.

Keseimbangan Global

Sementara itu, Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, meminta Dana Moneter Internasional (IMF) untuk membantu menyeimbangkan perekonomian global.

Pasalnya, IMF menegur Pemerintahan AS mengambil langkah yang salah dalam menyelesaikan masalah perdagangannya.

Mnuchin menyampaikan, ketidakseimbangan perdagagangan global telah membesar tiga kali lipat sejak 1980-an dan 1990-an serta tidak memperlihatkan tanda-tanda akan mengecil.

"IMF harus turut serta dalam isu ini, memberikan suara yang lebih kuat, dan konsisten mencatat ketika ada pihak yang menggunakan makroekonomi, valuta asing, dan kebijakan perdagangan untuk mendapatkan keuntungan yang tidak adil," kata Mnuchin, beberapa waktu lalu.

Mnuchin menambahkan, negara- negara yang memiliki surplus perdagangan harus berusaha menyeimbangkan perdagangan dan IMF harus menjadi suara yang lebih vokal.

Selain itu, Mnuchin masih mendukung tugas inti IMF untuk mempromosikan peningkatan lapangan kerja, pendapatan, dan produktivitas lewat stabilitas moneter dan perdagangan terbuka.

"IMF tidak bisa mendorong pertumbuhan, tetapi menguatkan aktivitas sektor swasta, menangguhkan sistem keuangan, dan menyemarakkan dinamisme sektor lapangan kerja supaya ekonomi lebih berekspansi," tuturnya.

Komentar Mnuchin tersebut menuai banyak perhatian di antara para pejabat Pemerintahan AS dan IMF sendiri. Pasalnya, para pembuat kebijakan saat ini masih berusaha untuk meredakan ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok.

Padahal, Amerika Serikat merupakan salah satu pemrakarsa, bersama dengan Inggris, dalam membentuk IMF selama Perang Dunia II. Ant/ils/AR-2

Penulis : Antara, Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top