Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan AS | Presiden Terpilih AS Joe Biden Belum Tanggapi Perpanjangan Larangan

Trump Perpanjang Larangan Masuk bagi Pekerja Asing

Foto : AFP/ANDREW CABALLERO-REYNOLDS

Kembali ke Washington DC - Presiden AS, Donald Trump, hendak memasuki pesawat Kepresidenan AS, Air Force One, yang berada di Bandara Internasional Palm Beach, Florida, pada Kamis (31/12). Trump pada saat kembali ke Washington DC setelah melewatkan liburan Natal di resor Mar-a-Lago menyatakan akan memperpanjang larangan imigrasi bagi pekerja asing.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada Kamis (31/12) memperpanjang larangan imigrasi yang tak mengizinkan para pelamar "green card" (penduduk tidak tetap) serta para pekerja asing temporer, untuk masuk ke negara itu.

Aturan yang dikeluarkan pada April dan Juni 2020 tersebut mestinya berakhir pada 31 Desember 2020, namun diperpanjang hingga 31 Maret 2021.

"Langkah ini diperlukan demi melindungi pekerja AS di tengah ekonomi yang terpukul pandemi," kata Presiden Trump.

Larangan, yang telah ditetapkan dan berakhir Kamis itu, berlaku untuk imigran yang datang ke AS dengan visa H-1B dan beberapa visa berbasis pekerjaan lainnya, bersama dengan orang-orang yang datang dengan green card untuk bekerja atau berkumpul kembali dengan keluarga mereka.

Saat ini sedikitnya sekitar 20 juta orang di AS masih bergantung pada bantuan prakerja, seiring dengan kondisi wabah Covid-19 yang terus menyebar di Negeri Paman Sam itu.

Larangan visa berbasis kerja sempat dikritik habis-habisan oleh perusahaan teknologi di Lembah Silikon dan lainnya, yang mengatakan bahwa mereka amat bergantung pada visa untuk membawa karyawan ke bidang industri mulai dari teknologi dan konsultasi hingga lanskap dan resor musiman.

Pada Oktober lalu, Kamar Dagang AS yang mewakili sebagian besar industri ini, memenangkan perintah parsial tentang larangan visa di pengadilan federal California, yang memungkinkan perusahaan anggotanya untuk melanjutkan mendatangkan para pekerja asing.

Tidak diketahui bagaimana perpanjangan pencekalan akan mempengaruhi perintah pengadilan tersebut.

Hakim federal menyebut bahwa larangan itu menyebabkan kerugian yang tak dapat diperbaiki bagi pelaku usaha, yakni dengan mengganggu operasional mereka dan menyebabkan mereka akhirnya harus memutus hubungan kerja karyawan serta menutup lowongan kerja.

Kementerian Kehakiman AS mengajukan banding atas keputusan hakim ke Pengadilan Banding Wilayah ke-9, yang dijadwalkan untuk sesi dengar pendapat pada 19 Januari 2021.

Tanggapan Biden

Menanggapi perihal perpanjangan larangan keimigrasian ini, presiden terpilih AS, Joe Biden, yang akan resmi menjabat pada 20 Januari mendatang, mengkritik larangan tersebut namun tim transisi presiden terpilih belum menyatakan apakah Biden akan segera membatalkannya nanti atau bagaimana cara ia akan menangani larangan tersebut.

Di satu sisi, Biden mengatakan dia akan mencabut beberapa larangan imigrasi, termasuk satu yang mencakup imigran dari beberapa negara mayoritas Muslim dan Afrika. Tetapi dia juga menekankan pada pengendalian pandemi Covid-19, dan timnya telah menyatakan keengganan untuk menghentikan kebijakan Trump lainnya dengan cepat karena takut melakukannya mungkin tidak aman.

Penasihat Biden, misalnya, mengatakan pekan lalu bahwa mereka akan membuka kembali perbatasan selatan secara perlahan untuk pencari suaka yang terdampar di Meksiko untuk memungkinkan tindakan jarak sosial di pelabuhan masuk.

Pada Maret, pemerintah menutup perbatasan selatan untuk perjalanan yang tidak penting dan memberlakukan kebijakan mengusir migran yang melintasi perbatasan secara ilegal atau meminta suaka. VoA/WSJ/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top