Keren Sikap Politik Ini, Trump Tegaskan Tidak Akan Balas Dendam pada Lawan Politiknya
Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump
Foto: istimewaMOSKWA – Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, pada hari Minggu (8/12), mengatakan tidak akan mencari cara untuk membalas lawan politiknya setelah ia menjabat.
"Saya tidak berniat untuk kembali ke masa lalu.... Balas dendam akan datang melalui kesuksesan," ujar Trump dalam wawancara dengan NBC News.
Seperti dikutip dari Antara, Trump menyebut Jaksa Khusus AS Jack Smith, yang memimpin penyelidikan terkait dugaan perannya dalam kerusuhan di Capitol pada 2021, sebagai "sangat rusak”.
Ia menambahkan anggota komite yang menyelidiki serangan pada 6 Januari tersebut adalah "preman politik" yang seharusnya dipenjara.
Trump, yang dimakzulkan oleh Kongres dan didakwa secara pidana atas upaya bersejarahnya untuk membatalkan hasil Pemilu 2020, sekali lagi menolak untuk mengakui kekalahannya dalam pemungutan suara itu. "Tidak, untuk apa saya melakukan itu?" katanya.
Ia juga mengatakan anggota Kongres yang menyelidikinya terkait pemberontakan pada 6 Januari 2021 oleh para pendukungnya “harus masuk penjara”.
Sambil menekankan, ia tidak akan secara pribadi memerintahkan badan penegak hukum untuk mengadili musuh-musuh politiknya.Ia mengatakan para pejabat dapat mengambil keputusan untuk melakukannya sendiri.
Politisi Korup
Ketika ditanya apakah pilihannya untuk mengepalai FBI, Kash Patel, harus meneruskan ancamannya yang sering diajukan untuk mengejar lawan politik, Trump menjawab, "Jika mereka menganggap seseorang tidak jujur ??atau curang atau politisi korup, saya kira dia mungkin punya kewajiban untuk melakukannya."
Trump mengatakan ia akan memiliki “hak mutlak” untuk mengadili lawan-lawannya di dalam negeri karena sebagai Presiden,dia adalah Kepala Penegak Hukum.
Namun, ia mengatakan tidak tertarik dengan hal itu, dan sebaliknya akan bekerja untuk pertumbuhan ekonomi dan mengakhiri imigrasi ilegal sehingga balasannya akan berupa kesuksesan.
Ia juga menekankan tidak akan secara khusus meminta FBI dan Departemen Kehakiman untuk menghukum mereka, meskipun ia percaya lembaga penegak hukum seharusnya menyelidikinya.
Berita Trending
- 1 Pemerintah Percepat Pembangunan Sekolah Rakyat
- 2 TNI AD Telah Bangun 3.300 Titik Air Bersih di Seluruh Indonesia
- 3 Athletic Bilbao dan Barca Perebutkan Tiket Final
- 4 Program Makan Bergizi Gratis Harus Didanai Sepenuhnya Dari APBN/D
- 5 DJP Kalselteng Capai Target Penerimaan Pajak Empat Tahun Berturut-turut