Senin, 20 Jan 2025, 12:00 WIB

Trump Janji Akhiri 'Kemunduran Amerika'

President terpilih AS Donald Trump merayakan malam pelantikan dalam rapat umum bersama para pendukungnya.

Foto: Bloomberg

WASHINGTON - Donald Trump menjanjikan serangkaian tindakan kepresidenan untuk mengakhiri "kemunduran Amerika" pada rapat umum malam pelantikan, Minggu (19/1). 

Dalam sebuah pertemuan kampanye yang riuh di Washington, politisi berusia 78 tahun itu berjanji kepada para pendukungnya yang bersorak ia akan bertindak dengan "kecepatan bersejarah" sejak hari pertama kembali ke Gedung Putih.

"Besok siang, tirai ditutup setelah empat tahun kemunduran Amerika, dan kita memulai hari baru kekuatan dan kemakmuran Amerika," kata Trump di arena olahraga yang penuh sesak.

"Saya akan bertindak dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa serta memperbaiki setiap krisis yang dihadapi negara kita." 

Trump bergabung di panggung bersama Elon Musk, taipan teknologi yang akan memimpin upaya pemangkasan biaya besar-besaran dalam pemerintahannya, dan Trump berjanji akan membuat Amerika kuat "selama berabad-abad."

Kemudian di akhir rapat umum, Trump menari bersama band disko Village People saat membawakan lagu hit mereka tahun 1970-an "YMCA" yang menjadi lagu tidak resmi kampanye pemilihannya.

Sebagian besar pidato Trumpyang berdurasi satu jam difokuskan pada imigrasi, menyampaikan salah satu pesan kelam yang membantu memacu kemenangan luar biasa dalam pemilihan presiden bulan November.

"Kami akan menghentikan invasi perbatasan kami," tambah Trump yang telah berjanji akan melancarkan penggerebekan migran ilegal dalam beberapa hari setelah menjabat.

Namun, ia juga menjanjikan "banyak" perintah eksekutif sejak hari pertamanya kembali ke Kantor Oval, termasuk satu perintah melarang "kegilaan transgender" dan teori ras kritis di sekolah dan melarang atlet transgender mengikuti olahraga wanita.

Trump juga menegaskan kembali janjinya untuk merilis berkas tentang pembunuhan mantan presiden John F. Kennedy, saudaranya Bobby Kennedy, dan pemimpin hak-hak sipil Martin Luther King Jr.

Barisan panjang pendukung Trump terbentuk di luar arena meskipun kondisi bersalju.

"Saya ingin melihat sejarah terungkap di depan mata saya," kata Alan McNeely (21), seorang pelajar dari Connecticut, kepada AFP.

Sebelumnya, calon panglima tertinggi AS itu melakukan kunjungan yang sangat simbolis ke Pemakaman Nasional Arlington, tempat peristirahatan terakhir para pahlawan perang Amerika. 

Trump meletakkan karangan bunga di Makam Prajurit Tak Dikenal, diikuti oleh Wakil Presiden terpilih JD Vance.

Pada hari Minggu nanti, Trump akan menghadiri "makan malam dengan cahaya lilin" untuk para pendukungnya.

Harapan Trump agar kerumunan besar hadir dalam pelantikannya di Gedung Capitol AS pada hari Senin pupus ketika ramalan cuaca di bawah titik beku mendorong penyelenggara memindahkan upacara tersebut ke dalam ruangan.

Alih-alih diambil sumpah di tangga Capitol, Trump akan mengambil sumpah di bawah kubah besar Rotunda, yang terakhir digunakan untuk upacara 40 tahun lalu saat pelantikan Ronald Reagan.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Lili Lestari

Tag Terkait:

Bagikan: