Trump Diperkirakan Pilih Michael Waltz Jadi Penasihat Keamanan Nasional
Michael Waltz dari Partai Republik, R-Fla, berpidato selama Konvensi Nasional Partai Republik pada 17 Juli 2024, di Milwaukee.
Foto: CNA/AP/J Scott ApplewhiteFLORIDA - Selain menunjuk Marco Rubio sebagai menteri luar negeri, Michael Waltz tampaknya akan menjadi penasihat utama dalam pemerintahan Donald Trump yang akan datang.
The New York Times dan CNN melaporkan pengangkatannya yang akan datang pada hari Senin (11/11), mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya.
Anggota kongres Florida menyampaikan pidato yang memuji Trump di Konvensi Nasional Partai Republik pada bulan Juli di mana ia menyerukan "perdamaian melalui kekuatan Amerika".
Ketika ditanya tentang rencana Trump mengakhiri perang di Ukraina, ia mengatakan kepada CNN pada malam pemilihan minggu lalu bahwa ada "cara untuk mengakhiri perang ini, kita dapat melakukannya secara ekonomi, kita dapat melakukannya secara diplomatis".
Ia secara khusus menyebutkan penerapan sanksi terhadap sektor energi Russia, setelah sebelumnya menjuluki negara itu sebagai "pompa bensin bertenaga nuklir".
"Anda bisa memenangkan ini secara ekonomi," katanya saat diwawancarai untuk mempromosikan bukunya “Hard Truths: Think and Lead Like a Green Beret” bulan lalu yang juga menyarankan membanjiri pasar minyak dengan minyak mentah AS untuk menekan harga.
"Hanya dengan menuangkan lebih banyak miliaran doslar (ke Ukraina) adalah definisi dari kegilaan saat ini," ujarnya kepada seorang pewawancara di Ronald Reagan Presidential Foundation and Institute.
Mengenai Tiongkok, ia menulis dalam bukunya bahwa Amerika menghadapi "perjuangan eksistensial" dengan Partai Komunis Tiongkok.
Ia menyatakan kekhawatirannya tentang apa yang disebutnya sebagai "pengembangan militer ala Nazi Jerman era 1930-an" di Tiongkok saat berbicara di Yayasan Kepresidenan Ronald Reagan bulan lalu.
Dalam pidatonya di Konvensi Partai Republik, Waltz juga memfokuskan keinginannya untuk melihat "pertanggungjawaban" atas penarikan pasukan Washington yang kacau dari Afghanistan pada tahun 2021 di bawah Presiden Joe Biden.
Ia menyebutnya sebagai "noda pada hati nurani nasional kita" dan memuji Trump karena berjanji akan merilis dokumen dan komunikasi resmi mengenai penarikan diri tersebut yang dapat menjadi aib besar bagi pemerintahan Biden.
Waltz bertugas di Afghanistan selama 27 tahun berkarir di ketentaraan.
Ia memiliki pengalaman luas di Kongres, duduk di Komite Angkatan Bersenjata dan Intelijen di DPR dan Komite Urusan Luar Negeri.
Berita Trending
- 1 Mitra Strategis IKN, Tata Kelola Wisata Samarinda Diperkuat
- 2 Amunisi Sehat, Khofifah-Emil Dapat Dukungan Nakes Muda Jatim!
- 3 Semoga Hasilkan Aksi Nyata, Konferensi Perubahan Iklim PBB COP29 Akan Dimulai di Azerbaijan
- 4 Kepala OIKN Sudah Dilantik, DPR Harap Pembangunan IKN Lebih Cepat
- 5 Keren! Petugas Transjakarta Tampil Beda di Hari Pahlawan
Berita Terkini
- Fenomena "Supermoon" Muncul, BMKG Ingatkan Masyarakat Akan Potensi Banjir Rob
- Kemkomdigi Telah Tutup 6.148 Konten Judi “Online”
- Terungkap, Saiful Mujani Akui soal Chat untuk Pecat Poltracking dari Persepi
- Lemhannas Kaji Kondisi Geopolitik hingga Hilirisasi untuk 100 Hari Pertama
- Mensesneg: Kebijakan Presiden Penghapusan Utang UMKM Hasil Evaluasi Kemensetneg