Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Jalur Pedestrian l Jalan Sudirman-Thamrin Bebas Pedagang Kaki Lima

Trotoar Sudirman Mulai Ditata

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

DKI merancang trotoar Jalan Jend Sudirman - Jalan MH Thamrin menjadi pusat peradaban dan bebas dari pedagang kaki lima.

JAKARTA-Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memulai penataan trotoar di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin. Pemprov akan menyiapkan spot kebudayaan di beberapa titik kebudayaan sebagai sabuk nusantara.

"Jalur Sudirman-Thamrin ini kita sebut dengan istilah sabuk nusantara, karena ada ruang-ruang ekspresi berbagai budaya di nusantara ini. Di jalur ini disiapkan tempat-tempat untuk kegiatan seni, kegiatan budaya, bahkan pada perancangannya pun sudah dengan memasukan nuansa kebudayaan nusantara," ujar Gubernur DKI Jakarta, Anies R Baswedan, di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (6/3).

Nantinya, trotoar di sepanjang jalur itu akan dibuat lebar untuk kenyamanan pejalan kaki. Terlebih, jalur ini menjadi tempat mobilitas bagi pelanggan Mass Rapid Transit (MRT) nantinya. Dengan penataan ini, pihaknya ingin membuat tempat pembelajaran, fasilitas-fasilitas atau utilitas yang ada di bawah trotoar bagi warga Jakarta.

"Nanti akan disiapkan untuk bisa dilihat, ada transparansi disitu, nanti anda bisa lihat ada ruang-ruang kaca yang akan bisa dilihat. Sehingga bagi anak-anak sekolah, atau bagi kita bisa menyaksikan apa saja yang ada di bawah Jalan Sudirman-Thamrin atau di bawah trotoar," katanya.

Ke depan, pihaknya memastikan Jalan Sudirman-Thamrin menjadi koridor transportasi untuk kendaraan private, transportasi kendaraan umum, koridor untuk pejalan kaki, sepeda dan juga koridor kebudayaan, juga koridor untuk kegiatan pembelajaran. Anies memastikan, tampilan Jalan Sudirman-Thamrin akan jauh berbeda dari sekarang.

"Prosesnya sudah dimulai dan kita berharap bisa selesai sebelum Asian Games di akhir bulan Juli yang akan datang. Trotoar sepanjang Sudirman-Thamrin bukan tempat berjualan PKL, di sini tempat untuk pejalan kaki. Tidak ada yang lain. Kemudian apakah ada kios? Iya, kios-kios penunjang yang nanti akan dibuatkan. Jadi kemungkinan besar seperti majalah, koran," jelasnya.

Anies juga meminta pemilik gedung di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin ini menyesuaikan pagar pembatas gedung dengan kondisi trotoar. Dia berharap, pembatas gedung yang saat ini berupa pagar keras, diganti dengan pembatas soft. Namun, pembatas gedung ini tetap disesuaikan dengan fungsi dan desain gedung itu sendiri.

"Pesannya adalah buat pagar atau pembatas yang soft, pembatas yang soft itu nanti mereka merancang, ada arsitek-arsiteknya. Saya beri contoh saja, pagar yang soft itu bisa dengan menggunakan tanaman yang ketinggiannya tidak mudah dilewati, tapi secara pandangan tidak menghalangi. Itu contoh. Bisa juga dengan air, dibuatkan kolam yang ada kelebarannya sulit untuk dilewati, tapi sebagai pandangan tidak terganggu. Jadi bukan seperti gedung-gedung yang ada benteng-benteng di depannya," ungkapnya.

Etalase Jakarta

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faisal mengatakan, penataan jalan koridor Sudirman-Thamrin dimulai dari Senayan (patung Pemuda), Semanggi, Dukuh Atas hingga Bundaran HI. Nantinya, koridor jalan bakal menjadi koridor jalan kelas dunia sebagai etalase Jakarta.

"Sehingga poinnya adalah ke depan, pergerakan perjalanan orang didorong untuk berjalan kaki. Jadi moving people, not moving rider. Itu sudah kita tandai dengan dimulainya pembangunan angkutan massal. Mulai LRT dan MRT, BRT," katanya.

Pergerakan orang ini, ungkapnya, harus difasilitasi dengan trotoar atau pedestrian way yang nyaman, lebar, aman. Menurutnya, penataan trotoar itu akan didanai oleh dana kompensasi peningkatan koefisien luas bangunan (KLB) dari beberapa perusahaan swasta. Yakni, PT MRT Jakarta, PT Mitra Panca Persada, dan PT Keppel Land.

"Ada tiga yang akan menggarap trotoar di sepanjang jalan Sudirman-Thamrin sepanjang 6,6 kilometer ini. Di setiap stasiun MRT, ditangani oleh PT MRT sebanyak 5 stasiun. Dari Krukut sampai Senayan ditangani PT Mitra Panca Persada. Dari Krukut sampai ke arah HI itu oleh PT Keppel land.

Baca Juga :
Angkutan Umum Gratis

"Sudah dilakukan pelelangan secara terbuka melalui pengembang dan dikontrakan untuk segmen Keppel Land itu Jaya Konstruksi, untuk segmen Senayan itu PT Wika, dalam proses kontrak. Intinya hanya ada satu jalur busway, tiga jalur reguler, dan 8 -15 meter untuk jalur pejalan kaki. Waktu kita targetkan sebelum Asian Games sudah selesai," ungkapnya.

pin/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Peri Irawan

Komentar

Komentar
()

Top