Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faisal, soal Penataan Pedestrian

Trotoar Akan Dilengkapi Spot Edukasi

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal merevitalisasi trotoar di sepanjang Jalan Jend. Sudirman- Jalan MH Thamrin (Sudirman-Thamrin). Pedestrian di jalur ini akan dibuat lebih lebar, mencapai 8-12 meter. Bahkan, jalur cepat dan jalur lambat akan dibuat menjadi satu dengan menghilangkan pembatasnya.

Nantinya, pedestrian di jalur ini akan dibangun beberapa fasilitas, seperti jalur sepeda, ruang terbuka hijau, spot budaya, bangku-bangku, hingga menghilangkan pembatas gedung dengan area trotoar. Hal ini dilakukan untuk memfasilitasi pejalan kaki yang diduga akan semakin membludak seiring beroperasi mass rapid transit (MRT) Jakarta.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang hal itu, reporter Koran Jakarta, Peri Irawan mewawancarai Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Yusmada Faisal, di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (6/3). Berikut petikannya:

Sebenarnya, apa perbedaan trotoar dulu dan nanti?

Membuat trotoar itu tidak hanya sekadar untuk orang berjalan kaki, ada ruang-ruang ekspresif. Pak gubernur tegaskan bahwa trotoar itu ruang ekspresi dengan spot budaya. Ada ruang edukasi.

Ruang edukasi ini dibuat transparan seperti apa?

Itu namanya spot edukasi. Di bawah itu kan ada pipa-pipa. Kita buat pipa pipa itu transparan dengan kaca. Jadi orang bisa belajar, oh itu pipa. Oh itu saluran. Kira-kira seperti itu.

Selain pipa, apa lagi yang bisa dijadikan edukasi?

Itu ruang edukasi. Bila perlu aspal, kita buat semacam kaca. Ini aspal jalan, buat anak-anak SD, ini aspal. Besok juga begitu, salurannya ada yang transparan. Jadi ketika melihat sedimentasinya gede. Jadi orang tahu. Gubernur juga konsen ke hal-hal kemanusiaan.

Kapan revitalisasi trotoar itu dilakukan?

Sudah dimulai. Lihat saja di lapangan. Sekarang sedang tahap pembongkaran separator

Berapa lebar trotoar itu nantinya?

Kalau sampai ke pagar gedung itu berkisar 10-13 meter.

Berarti jalur lambat bakal ditutup?

Dari centre line, median centre line, tengah, ada jalur busway, ada tiga jalur reguler, jalur tepi yang untuk motor dan bus tadi sekitar 5 atau 6 m, selebihnya adalah trotoar. Seperti yang saya katakan, variasi antara 10-15 m. Nah, yang lebar-lebar itu nanti ada spot budaya tadi. Yang tipikal, misalnya trotoar delapan meter. Nah yang kelebihan ada spot budaya. Ada area transisi.

Apakah pemilik gedung setuju ada spot budaya di sana?

Lah itu kan di tanah kita. Di tanah kelebihan

Apakah pagar pembatas gedung akan diminta dibuka?

Bukan diminta pagar dibuka, diharapkan, diimbau membuka pagar. Tapi saya punya keyakinan dia akan buka pagar sendiri. Kecuali misalnya kedutaan. Ketika ada MRT, mayasarakat akan memanfaatkan peluang itu dengan membuka pagar.

Sudah dikomunikasikan dengan pemilik gedung?

Sudah banyak kok, waktu pencanangan kemarin sudah ada 10 yang berniat untuk membuka pagar. Seperti Wisma Nusantara, Plaza Indonesia, terus, lupa saya, Panin. Sudah ada 10-an yang sudah berkomitmen membuka pagarnya. Tapi, dalam membuka pagar itu ya tadi ya, harus tetap ada garis properti lain, dia ada dalam bentuk yang soft. Bisa air mancur, pohon, atau apa.

Ada berapa gedung yang ada di jalur itu?

Kalau pemilik, ada 150-an

Kondisi saat ini, tinggi atau level jalannya berbeda. Apakah akan diperbaiki?

Ya kita kan sekalian menatanya, supaya leveling jalan itu, smooth. Terus yang saya sampaikan td, di setiap titik harus rata, jangan kursi roda miring-miring. Kalau itu jadi, kalau itu jadi ya, penyandang disabilitas nyaman.

Berapa total anggaran yang disiapkan?

Anggara total saat ini tersedia, dua itu ya, sekitar Rp 180 miliar, gross. Termasuk pajak-pajak, itu Rp 180 miliar

Dana sebesar ini untuk berapa panjang trotoar yang ditata?

Untuk 6 kilometer. Sementara sampai ini dulu, Dukuh Atas dulu. Itu dua, dari Keppel Land dan MPP, masing-masing Rp 180 miliar.

P-5


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top