Trimitra Propertindo Raup Dana IPO Rp301,59 Miliar

JAKARTA - PT Trimitra Propertindo Tbk resmi bergabung di lantai bursa usai melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO). Dalam debut perdananya melantai di lantai Bursa, emiten berkode saham LAND ini langsung melonjak 50 persen pada pembukaan perdagangan ke level 585 rupiah per saham dari harga IPO 390 rupiah per saham.

Perseroan melepas sebanyak 773,3 juta saham atau setara 27,69 persen dari total modal yang ditempatkan. Perseroan berhasil menghimpun dana IPO sebesar 301,59 miliar rupiah. Bertindak sebagai penjamin emisi efek yakni PT UOB Kay Hian Sekuritas.

Direktur Utama Trimitra Propertindo, Suryadi Tan, mengatakan penetapan harga ini didasarkan atas beberapa hal, antara lain kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan, permintaan dari calon investor berkualitas, kinerja keuangan perseroan, data dan informasi serta status perkembangan terakhir Perseroan.

"Kami cukup optimis dengan langkah IPO tersebut, terlebih penawaran umum yang dilakukan pada 10-14 Agustus 2018 lalu mendapat respons positif dan sangat diminati investor hingga kelebihan permintaan atau oversubscribed 88.67 kali," ungkapnya, di Jakarta, Kamis (23/8).

Dana yang berhasil dihimpun dari IPO akan digunakan untuk beberapa aksi korporasi seperti pengembangan dan pembangunan proyek baru maupun eksisting, serta restrukturisasi beberapa kredit.

Menurut Suryadi Tan, mulai membaiknya sektor properti dalam negeri yang ditandai dengan positifnya kinerja penjualan membuat sebagian besar pengembang optimistis jika sektor properti mulai kembali pulih (recovery). Kondisi ini pula yang membuat sejumlah pengembang tak ragu untuk melansir beberapa portofolio terbaru, termasuk melebarkan sayap bisnis melalui lantai bursa (IPO).

Proyek "Masterpice"

Perseroan yang lebih dikenal melalui brand Trimitraland tersebut memiliki beberapa portofolio Trimitraland, kawasan Parkland Avenue merupakan proyek masterpice yang dikembangkan Trimitra Propertindo di kawasan dekat dengan Central Business District BSD, Serpong, Tangerang. Tower 1 yang diberi nama "The Avenue" adalah proyek berkonsep mixed use ini mencakup apartemen, SOHO, shopping arcade, mansion house.

Setelah sukses meluncurkan Tower 1, Perseroan kembali meluncurkan Tower 2 yang diberi nama "The Canary". The Canary mengusung konsep back to nature of new horizon in Serpong dengan sentuhan desain kontemporer minimalis, hunian vertikal ini dibangun di atas lahan seluas 1,2 ha dan setinggi 36 lantai yang merangkum sebanyak 603 unit.

The Canary terdiri atas dua tipe yaitu Studio (22 m² semi gross) dipasarkan seharga 300 jutaan rupiah dan dua kamar mandi (44 m² semi gross) mulai dari 600 jutaan rupiah. Suryadi Tan menambahkan, apartemen Tower The Canary membidik target pasar kalangan profesional muda, pasangan muda, urban life, pembeli dari luar kota serta investor.

"Kami akan berusaha melakukan ground breaking The Canary pada kuartal IV-2018," ucapnya. Sebagai salah satu target pemasarannya adalah mahasiswa, karena memang lokasinya berada tak jauh dari universitas.

yni/AR-2