Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam

Triliunan Digelontorkan, Jakarta Tetap Banjir

Foto : ANTARA/Luthfia Miranda Putri

Petugas menangani lokasi banjir di Cilandak Timur dampak luapan Kali Krukut, Jakarta, Senin (18/7/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Anggota Komisi D DPRD DKI, Hardiyanto Kenneth,menilai hingga saat ini GubernurAnies Baswedan belum memiliki solusi signifikan menanggulangi banjir IbuKota.

Hal ini, kata dia, terlihat dari masih saja banjir sekitaran bantaran kali di Jakarta Barat, Timur, dan Selatan sedalam 40-120 sentimeter (cm), Sabtu (16/7), karena hujan lebat. Triliunan rupiah sudah digelontorkan untuk atasi banjir.

"Gubernur Anies tidak mempunyai terobosan atau solusi signifikan dalam menangani banjir Jakarta," kata Kenneth, di Jakarta, Senin (18/7). Banjir hampir selalu muncul di Kembangan Utara. Sampai saat ini, banjir belum juga selesai karena Pemprov DKI tak kunjung memasang sheet pile di pinggiran kali untuk mencegah longsor.

"Kalau tidak dipasang sheet pile, sampai kiamat ya setiap kali dapat banjir kiriman pasti warga akan kebanjiran terus," kata Kenneth. Saat ini, wilayah yang terendam banjir rata-rata dampak dari luapan air kali. Dengan kejadian ini, terbukti bahwa Pemprov DKI Jakarta tidak fokus dan serius dalam menjalankan program normalisasi sungai.

Bahkan, Kenneth menilai program penanggulangan banjirgagalkarenayang dilakukan sebelum musim hujan, sama sekali tidak membantu menanggulangi banjir Ibu Kota. Karena itu,Kenneth minta Pemprov DKI fokus untuk membebaskan tanah warga di bantaran kali, baik Kali Ciliwung, Kali Angke, Kali Pesanggarahan,dan Kali Mookevart.

Untuk itu, perlu memaksimalkan peran camat dan lurah untuk berkomunikasi dengan masyarakat yang masih tinggal di bantaran kali. Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta akan melakukan program normalisasi sungai hingga 2023sepanjang 300 meter di daerah Jati Kramat.

Pembebasan 300 meter lahan tersebut bagian dari pembebasan lahan di kelurahan yang menjadi prioritas untuk normalisasi, yakni Kelurahan Cawang dan Rawajati, Kelurahan Kebon Baru, Manggarai, Pengadegan, Bidara Cina, dan Kampung Melayu.

Hal senada disampaikan anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, August Hamonangan. Dia mempertanyakan banjir masih melanda 92 RT dengan kedalaman 40 sampai 120 sentimeter, Sabtu (17/7). Padahal anggaran triliunan rupiah sudah digelontorkan untuk menanggulanginya.

"Sudah triliunan anggaran banjir yang digelontorkan dalam lima tahun masa jabatan gubernur saat ini. Mana janjinya yang mampu menangani banjir dalam waktu cepat dengan berbagai caranya," tandasnya. August menilai banyak uang dikeluarkan untuk program penanganan banjir mulai dari pembangunan sumur-sumur resapan hingga naturalisasi sungai, namun belum menunjukkan hasil signifikan.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top