Transisi Energi Tingkatkan Produktivitas Ekonomi
Ahmad memandang peluang pasar akan terbuka lebih besar apabila transisi energi terwujud, terutama pada industri manufaktur. Hal tersebut disebabkan negara mitra menginginkan produk industri yang mengedepankan keberlanjutan.
Dia menilai daya saing produk-produk ekspor justru akan semakin berkurang jika Indonesia terlambat atau cukup lama dalam melakukan transisi energi. Karena itu, transisi energi pada sektor industri manufaktur perlu dipercepat untuk memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global.
Bauran EBT
Sementara itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menekankan pentingnya pemanfaatan sumber EBT yang diselaraskan dengan upaya pengurangan konsumsi bahan bakar fosil untuk mencapai target bauran EBT sebesar 23 persen pada 2025.
"Target bauran energi (baru dan terbarukan) ini kan kalau kita bicara persentase ya, artinya kalau kita meningkatkan EBT, tapi (konsumsi) migas (minyak dan gas) dan batu bara itu juga meningkat itu kan tetap aja persentase baurannya stagnan," kata Inspektur Panas Bumi Ahli Madya Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi Kementerian ESDM, Pandu Ismutadi, dalam sesi diskusi secara daring, Selasa (14/11).
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya