
Transformasi Infrastruktur, Bappenas-AIIB Bahas Peran Swasta dalam Pendanaan
Kementerian PPN/Bappenas menerima kunjungan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) di Gedung Bappenas, Jakarta, Rabu (12/3/2025).
Foto: ANTARA/HO-BappenasJAKARTA – Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) adalah sebuah bank pembangunan multilateral yang berfokus pada pembiayaan proyek infrastruktur di Asia dan sekitarnya. Indonesia adalah salah satu anggota pendiri AIIB dan telah menerima pendanaan untuk berbagai proyek infrastruktur, termasuk pembangunan jalan tol dan pengembangan energi terbarukan.
AIIB didirikan pada 2015 bertujuan untuk mendanai proyek infrastruktur seperti transportasi, energi, dan air; meningkatkan konektivitas dan kerja sama ekonomi di Asia; mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan ramah lingkungan; dan menyediakan alternatif pendanaan selain Bank Dunia dan ADB.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy menyatakan kerja sama dengan mitra pembangunan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) sangat krusial.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari investasi berkelanjutan untuk mencapai target pembangunan nasional sebagaimana yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029.
“Kerja sama dengan mitra pembangunan seperti AIIB sangatlah krusial, baik dalam pendanaan, peningkatan kapasitas, maupun transfer keahlian untuk mendukung berbagai program pembangunan infrastruktur,” ungkapnya saat menerima Presiden AIIB Jin Liqun untuk membahas dukungan AIIB terhadap pembangunan infrastruktur Indonesia, dikutip dari keterangan resmi, Jakarta, Rabu (12/3).
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas strategi pendanaan infrastruktur serta peran swasta mendukung investasi di berbagai proyek strategis.
AIIB dinilai memiliki pengalaman dalam pembiayaan non-pemerintah di Indonesia, yang mendukung upaya memperluas sumber pendanaan dan meningkatkan efisiensi pelaksanaan proyek.
Selain infrastruktur fisik, kerja sama mencakup pula penguatan sektor lain yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan, seperti pendidikan, digitalisasi, dan pertanian.
Rachmat Pambudy menekankan pembangunan yang efektif tidak hanya bergantung pada aspek pembiayaan, tetapi juga pada inovasi dan sinergi berbagai pemangku kepentingan.
“Pemerintah terus memperkuat kerja sama dengan berbagai mitra pembangunan untuk memastikan proyek infrastruktur dirancang dan dieksekusi dengan standar yang tinggi, serta memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” ujar Menteri PPN.
Pihaknya memastikan akan terus mengawal perencanaan pembangunan dilaksanakan dengan pendekatan strategis dan terintegrasi untuk mewujudkan pembangunan yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan berdampak luas bagi perekonomian nasional. Kolaborasi dengan mitra pembangunan disebut berperan dalam memperkuat ekosistem pembangunan berkelanjutan melalui pertukaran keahlian, inovasi, dan praktik terbaik.
“Dengan sinergi yang kuat, berbagai inisiatif dapat dioptimalkan untuk mencapai hasil yang lebih efektif dan berdampak luas bagi masyarakat,” kata Kepala Bappenas.
Berita Trending
- 1 Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap Interpol
- 2 Didakwa Lakukan Kejahatan Kemanusiaan, Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap
- 3 Peran TPAKD Sangat Penting, Solusi Inklusi Keuangan yang Merata di Daerah
- 4 Luar Biasa, Perusahaan Otomotif Vietnam, VinFast, Akan Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum hingga 100.000 Titik di Indonesia
- 5 Satu Peta Hutan, Menjaga Ekonomi Sawit dan Melestarikan Hutan