Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Program Pendidikan

Transformasi Digital Pendidikan Dorong Efisiensi Anggaran

Foto : koran jakarta/Muhamad Ma’rup

Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti,

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Suharti, mengatakan salah satu tujuan transformasi digital pendidikan adalah mendorong efisiensi anggaran. Di sisi lain, layanan yang diberikan juga bisa semakin mudah dan efektif.

"Dengan transformasi digital itu efisiensi anggaran itu bisa kita peroleh," ujar Suharti, dalam Webinar Efektivitas Teknologi Dalam Ekosistem Dunia Pendidikan di Indonesia, Jumat (12/5).

Dia mencontohkan platform Merdeka Mengajar saat ini sudah diakses 2,3 juta guru dan dimanfaatkan untuk pelatihan mandiri. Menurutnya, butuh dana tidak sedikit jika hal tersebut dilakukan secara terpisah.

"Dari Merdeka Mengajar sudah sangat banyak guru membagikan hasil belajar materinya kepada guru lain. Ini sebelumnya tidak terjadi," katanya.

Suharti mengakui, sosialisasi platform digital masih bersifat online. Hal tersebut berdampak pada adanya masyarakat yang belum mendapat sosialisasi secara langsung.

Dia menambahkan, pihaknya akan terus mencari cara agar sosialisasi lebih baik dan efektif. Dia berharap dengan begitu platform yang ada bisa memberikan kemudahan kepada pengguna. "Sosialisasi yang kita lakukan baru online, sebab kalau langsung berapa banyak biaya kepada seluruhnya. Guru lebih empat juta dan siswa 70 juta dari PAUD sampai pendidikan tinggi. kita ingin ekosistem benar-benar kuat layanan dan kita semakin baik," tandasnya.

Hasil Survei

Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah, mengungkapkan platform teknologi pendidikan dari Kemendikbudristek menuai respons positif dari masyarakat. Hal tersebut berdasarkan survei yang dilakukan Segara kepada 3.753 responden yang mencakup kepala sekolah, guru, dosen, dan mitra kerja lain ekosistem pendidikan.

"Sejumlah kepala sekolah, tenaga pengajar siswa, dosen dan para pemangku kepentingan lainnya menilai platform digital berhasil mengoptimalkan kegiatan belajar dan mengajar serta memudahkan proses administrasi sehingga menjadi lebih akuntabel," katanya.

Piter menyebut, masih ada kendala-kendala terkait teknologi aplikasi dan platform digital Kemendikbudristek. Salah satunya keterbatasan akses internet dan listrik khususnya di daerah Indonesia Timur dan daerah kepulauan menjadi kendala terbesar dalam mengakses aplikasi/platform digital.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top