Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Transaksi Derivatif

Transaksi LCS oleh Eksportir Cukup Tinggi

Foto : ANTARA/Indrianto Eko Suwarso

STABILITAS RUPIAH - Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Adi Sulistyowati (kedua kanan) berbincang dengan Manajer Departemen Pengembangan Pasar Keuangan Bank Indonesia (BI) Yansen Lokanata (kanan) saat pemaparan BNI Economic Outlook 2019 di Jakarta, Rabu (27/2). BNI bersama BI mensosialisasikan produk transaksi Domestic Non-Deliverable Forward dan skema Local Currency Settlement yang telah dapat dimanfaatkan untuk transaksi valuta asing dan sarana stabilisasi rupiah.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Transaksi pembayaran barang dan jasa dengan menggunakan mata uang lokal atau Local Currencies Settlement (LCS) cukup diminati para pelaku usaha terutama kalangan eksportir dan importir. Hal itu terlihat pada volume transaksi di Bank BNI pada tahun pertama diperkenalkan atau pada 2018 yang mencapai 1,15 triliun rupiah.

Tingginya animo pelaku usaha tersebut memacu peningkatan volume transaksi valuta asing (valas) perseroan dengan nasabah sebesar 14,04 persen secara tahunan atau year on year (yoy) pada tahun 2018. Begitu juga volume transaksi lindung nilai (hedging) dengan nasabah BNI tahun lalu meningkat 27,53 persen yoy.

Demikian dikemukakan, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Adi Sulistyowati saat membuka Economic Outlook 2019 yang dirangkai dengan Sosialisasi Transaksi Domestic Non Deliverable Forward (DNDF) dan Local Currencies Settlement (LCS) di Jakarta, Senin (27/2) malam.

"Salah satu program BNI mendukung aktifnya transaksi DNDF dan skema transaksi LCS adalah dengan mengangkat tema pada event economic outlook 2019 dan customer gathering yang diadakan oleh BNI," kata Adi.


Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Vitto Budi

Komentar

Komentar
()

Top