Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tragis! Istrinya Jadi Korban Penembakan di Texas, Pria Ini Alami Sindrom Patah Hati Hingga Meninggal Dunia

Foto : abcnews.com

Ilustrasi dari sindrom patah hati.

A   A   A   Pengaturan Font

Penembakan yang terjadi di sekolah dasar Texas, Amerika Serikat, menimbulkan trauma dan luka yang dalam bagi keluarga korban. Penyerangan yang terjadi pada Selasa (24/5) ini, menewaskan 19 murid dan 2 orang guru. Pelaku penembakan juga menyebabkan sekitar 17 orang mengalami luka-luka.

Kepergian orang-orang tercinta secara tiba-tiba pastinya menimbulkan rasa sakit yang tak terkira. Hal ini terjadi pada seorang laki-laki bernama Joe Gracia yang istrinya meninggal dalam tragedi tersebut.

Joe meninggal dunia 2 hari setelah kepergian istrinya. Ia sempat mengalami syok dan pingsan setelah mengetahui tentang tragedi penembakan yang terjadi pada istri tersayangnya, Irma.

Dilansir dari The Sun, dokter yang menangani Joe menyebut kasus ini sebagai salah satu dari sindrom patah hati. Mungkin hal ini terdengar seperti fiksi, tetapi menurut ahli jantung di Brigham and Women's Hospital, Dr. Deepak Bhatt, patah hati bisa membuat seseorang meninggal dunia.

Menurutnya, sindrom patah hati berkaitan dengan gangguan jantung sementara yang diakibatkan oleh stress dan emosi yang ekstrim.

Dalam laporan yang ditulis Mayo Clinic, penyebab sindrom patah hati masih menjadi misteri medis. Meski begitu, lonjakan hormon stress yang tinggi dapat langsung merusak jantung sebagian orang. Inilah yang mengakibatkan seseorang mengalami kelainan fungsi jantung dan menyebabkan pola pemompaan darah yang tidak biasa.

Setidaknya ada dua tanda yang menjadi gejala dari sindrom patah hati. Keduanya adalah nyeri dada yang disertai dengan sesak napas.

Nyeri dada yang berlangsung dengan lama, pada akhirnya mengarah pada tanda serangan jantung. Maka dari itu, ketika merasa nyeri dada hebat yang disertai sesak napas, segera mencari bantuan atau menghubungi layanan kesehatan terdekat.

Dalam kasus Joe Gracia, Bhatt tidak bisa memastikan apakah ia meninggal karena sindrom patah hati atau karena serangan jantung. Sebab, Bhatt memerlukan otopsi dan pemeriksaan melalui sinar-X untuk mengetahui sebab dari kepergian suami dari mendiang Irma tersebut.

Menurut Bhatt, kematian akibat sindrom patah hati ini bisa terjadi dengan sangat cepat. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat terjadi dalam waktu sehari setelah mereka menerima kabar buruk.

Biasanya, pemicu dari kematian ini adalah ketika korban mulai menyadari bahwa ia tidak akan bisa bertemu dengan kekasihnya lagi. Rundungan kesedihan inilah yang memicu tingginya hormon stress.

Diketahui, Joe meninggal dunia ketika ia sedang mengantarkan bunga ke tugu peringatan tragedi penembakan yang dialami oleh istrinya, Irma.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rizqa Fajria

Komentar

Komentar
()

Top