Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pasar Modal

Total Penghimpunan Dana Capai Rp273,9 Triliun

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total penghimpunan dana di pasar modal sejak Januari hingga 26 Oktober 2021 mencapai 273,9 triliun rupiah. Angka tersebut jauh melampaui nilai penghimpunan dana setahun penuh pada 2020 yakni 118,7 triliun rupiah.

"Bahkan realisasi ini ada di atas target 2021," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) triwulan III-2021 secara daring di Jakarta, Rabu (27/10).

Dia menjelaskan pasar saham memang menunjukkan tren penguatan ke level di atas prapandemi. Per 25 Oktober 2021, IHSG menguat 10,81 persen sejak awal tahun (year-to-date/ytd) ke level 6.625,7, dengan aliran dana masuk nonresiden mencapai Rp39,4 triliun.

Selain itu, Wimboh menuturkan penawaran umum dari 40 emiten baru tercatat sebesar 36,36 triliun rupiah. "Jumlah penghimpunan dana di pasar modal dapat terus bertambah mengingat terdapat 82 emiten yang akan melakukan penawaran umum senilai 43,32 triliun rupiah," ungkapnya.

Dengan demikian, dirinya menilai sektor jasa keuangan terpantau stabil, yang tak terlepas dari berbagai kebijakan di mana OJK sangat akomodatif untuk mendukung sektor keuangan Indonesia untuk bertahan menghadapi pandemi yang saat ini sudah mereda dan harapannya tidak akan ada lagi peningkatan kasus Covid-19.

Ke depan, OJK akan tetap akomodatif, terutama dengan intermediasi perbankan dan keadaan pasar modal yang sudah cukup bagus melebihi level sebelum pandemi.

Target Optimistis

Sementara itu, kondisi pasar modal tahun depan lebih baik ketimbang tahun ini. Hal itu didukung membaiknya penangangan pandemi Covid-19.

Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada 2022 mencapai 13,5 triliun rupiah, meningkat dibandingkan RNTH tahun ini 12 triliun rupiah. "Memperhatikan arah pengembangan pada tahun 2022 serta asumsi perkembangan penangangan pandemi Covid-19 di Indonesia, BEI mengasumsikan rata-rata nilai transaksi harian atau RNTH pada 2022 mencapai Rp13,5 triliun dengan total jumlah hari bursa sebanyak 250 hari," kata Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono dalam keterangan di Jakarta, Rabu (27/10).

Sementara itu, untuk target pencatatan efek baru pada 2022 adalah 68 efek yang terdiri dari pencatatan saham, obligasi korporasi baru, dan pencatatan efek lainnya meliputi Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), serta Efek Beragun Aset (EBA).

Memperhatikan seluruh target dan rencana kegiatan tersebut, pada 2022 proyeksi total pendapatan usaha yang akan diperoleh BEI naik 158,8 miliar rupiah atau 11,4 persen menjadi 1,55 triliun rupiah.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top