Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Cuaca Ekstrem

Topan Salju Kacaukan Transportasi di Eropa

Foto : AFP/Tobias SCHWARZ

Tuna Wisma Kedinginan l Seorang tuna wisma melindungi dirinya dengan selimut tebal saat ia bernaung di tepi jalan di distrik pusat Mitte, Berlin, Jerman, Kamis (1/3). Gelombang dingin yang melanda hampir seeluruh daratan Eropa pada Jumat (2/3) pagi telah merenggut nyawa 59 orang termasuk diantaranya yang amat rentan yaitu kaum tuna wisma.

A   A   A   Pengaturan Font

PARIS - Topan salju dahsyat diwartakan telah kembali melanda daratan Eropa pada Kamis (1/3). Akibat cuaca ekstrem ini, gelombang dingin yang amat membeku dilaporkan telah merayap dari utara hingga ke pesisir pantai di Laut Tengah yang berada selatan Eropa pada Jumat (2/3).
Topan salju Selain mengacaukan arus transportasi udara di seluruh daratan Eropa, jalanan dan sekolah-sekolah di tutup.

"Kondisi amat dingin akan berlanjut melanda sebagian Eropa setidaknya hingga Kamis malam," demikian lapor Dinas Pamantau Cuaca.

Gelombang dingin di seluruh daratan Eropa juga telah mengakibatkan bertambahnya korban tewas. Hingga kemarin, angka korban tewas dilaporkan telah mencapai 59 orang yang berasal dari negara Polandia, Slovakia, Republik Cek, Lithuania, Francis, Spanyol, Italia, Serbia, Slovenia, Inggris, Belanda, dan Swedia.

Atas terjadinya gelombang dingin yang berkepanjangan di Eropa telah membuat keprihatian World Health Organization (WHO). Dalam pernyataan yang dikeluarkan Kamis, WHO menyebut warga yang berisiko tinggi jadi korban dalam gelombang dingin ini adalah manula, anak-anak, warga penderita penyakit kronis dan yang memiliki keterbatasan fisik maupun mental, termasuk kaum miskin, tuna wisma dan kaum migran.

Gelombang Dingin

Embusan gelombang dingin yang dijuluki sebagai "Beast from the East" ini berasal dari Siberia, Russia. Di dataran tinggi Swiss, gelombang dingin dilaporkan mencapai hampir minus 40 derajat Celsius. Namun suhu terdingin akibat gelombang dingin ini dilaporkan terjadi di Desa Folldal, Norwegia, dimana air raksa tercatat menunjukkan angka minus 42 derajat Celsius.

Hujan salju yang amat dahsyat telah mengakibatkan bandara-bandara di Swiss, Skotlandia, Irlandia, dan Belanda, mengalami gangguan dan bahkan berulang kali ditutup. Bandara di Jenewa, Swiss, dihentikan operasionalnya karena adanya tumpukan salju cukup tebal di landasan. Sejumlah pesawat pun disarankan untuk mengalihkan pendaratan di bandara-bandara lain.

Tak hanya transportasi udara, gelombang dingin juga mengakibatkan operasional kereta internasional Eurostar yang menghubungkan London, Paris, Brussels, dihentikan sementara hingga Jumat (2/3).

Di Italia, dilaporkan 50 persen operasional kereta juga dibatalkan karena turun salju amat lebat. Sementara dekat Kota Montpellier, Prancis selatan, dilaporkan sekitar 2.000 pengendara mobil terjebak di jalan tol.

Di Kota Dublin, Irlandia, cuaca ekstrem ini dilaporkan mengakibatkan sekitar 24 ribu warganya tanpa mendapatkan pasokan listrik hingga Jumat pagi.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top