Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Bisnis - WSKT Memiliki Konsesi 1.019 Kilometer dari 18 Ruas Tol di Jawa dan Sumatera

Tol Waskita Karya Dibidik Investor Lokal dan Asing

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Emiten konstruksi sekaligus investor jalan tol pelat merah, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) pada tahun ini akan melakukan divestasi saham pada Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) selaku pemegang konsesi dua ruas tol, termasuk tol Trans Jawa. Perseroan tengah menjajaki calon investor strategis yang akan membelinya.

Director of Business Development and QSHE Waskita Karya, Fery Hendriyanto, mengatakan Perseroan berupaya mencari calon investor yang berniat membeli konsesi sebagian ruas tol secara permanen. Sebab, Grup WSKT tidak bermaksud menjadi operator tol, melainkan investor. "Saat ini, ada beberapa calon investor dari dalam dan luar negeri yang menyatakan minatnya dan sedang kami jajaki," ungkapnya di Jakarta, Minggu (14/7).

Saat ini, Waskita Karya melalui anak usahanya, PT Waskita Toll Road (WTR), memiliki konsesi sepanjang 1.019 kilometer (km) dari 18 ruas tol di Pulau Jawa dan Sumatera. Total investasi 18 ruas tol tersebut mencapai 152 triliun rupiah.

Adapun porsi ekuitas Perseroan sebesar 22 triliun rupiah. Dari 18 ruas tol tersebut, sebanyak 11 ruas di antaranya telah beroperasi, yang terdiri dari 10 ruas di Pulau Jawa dan satu ruas di Sumatera.

Sepuluh ruas tol itu, antara lain Kanci-Pejagan (35 km), Pejagan-Pemalang (57,5 km), Semarang-Batang (75 km), Pasuruan-Probolinggo (31,3 km), dan Bekasi-Cawang- Kampung Melayu (16,02 km) seksi 1B & 1C. Kemudian, ruas tol Ngawi- Kertosono (108,02 km) seksi 1-3, Solo-Ngawi (90,43 km) seksi Kartasura-Sragen, Depok- Antasari (27,75 km) seksi 1, Pemalang-Batang (39,2 km) seksi 1, dan Ciawi-Sukabumi (54 km) seksi 1, sedangkan di Sumatera, ruas tol Medan- Kualanamu-T. Tinggi (61,7 km) seksi 2-6.

Baca Juga :
Bidik Anak Muda

Di lini bisnis konstruksi, Perseroan berhasil mengantongi nilai kontrak baru (NKB) senilai 7,2 triliun rupiah hingga Mei 2019. Perolehan kontrak baru tersebut ditopang oleh sejumlah proyek besar. Proyekproyek tersebut, antara lain Bandara Juanda 623 miliar rupiah, Masjid Istiqlal 423 miliar rupiah, Jalan Tol Becakayu Seksi 2A senilai 773 miliar rupiah, Bandara Hasanuddin Makassar 422 miliar rupiah, dan Rest Area Tol Bakaheuni-Terbanggi Besar 343 miliar rupiah.

Dana Talangan

Adapun potensi arus kas masuk dari aktivitas selama 2019 diperkirakan 55 triliun rupiah. Arus kas itu berasal dari proyek turnkey 26,5 triliun rupiah yang diharapkan selesai tahun ini, serta proyek konvensional 29 triliun rupiah. Selain itu, Perseroan juga berpotensi memperoleh pengembalian dana talangan tanah 7,8 triliun rupiah.

Tahun ini, Perseroan diperkirakan mendapatkan kas masuk sekitar 63 triliun rupiah. Di sisi lain, WSKT meningkatkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) melalui ISO 45001:2018. Perseroan juga telah mengadakan pelatihan auditor internal ISO 45001:2018 Occupational Health and Safety Management System pada 8-10 Juli 2019 di Jakarta.

Kegiatan itu diadakan untuk peningkatan berkelanjutan kompetensi sumber daya manusia internal auditor QHSE, baik dari jumlah maupun kualitas. Selain itu, kegiatan tersebut merupakan tahapan final menuju kegiatan audit internal rutin dan eksternal tahunan integrasi sistem manajemen ISO 45001:2018, 9001:2015, dan 14001:2015 oleh SGS pada kuartal III-2019.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top