Tokoh Agama Serukan Pesan Damai Usai Pemilu 2024
Para tokoh agama yang tergabung dalam Forum Peduli Indonesia Damai, Jumat (22/3).
Foto: ANTARA/HO-Forum Peduli Indonesia Damai.JAKARTA - Para tokoh agama yang tergabung dalam Forum Peduli Indonesia Damai menyerukan pesan untuk menjaga perdamaian usai diumumkannya hasil rekapitulasi suara pemilu 2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Khonghucu (Matakin) Xueshi Budi Tanuwibowo menyampaikan bahwa pemilu merupakan upaya untuk mencari wakil rakyat dan pemimpin yang sesuai keinginan rakyat.
Oleh sebab itu, dia mengimbau keinginan itu jangan sampai dikotori tindakan yang tidak baik. "Maka dari itu, dari Forum Peduli Indonesia damai ini sudah enam kali menyerukan agar kita semua tetap dalam koridor persatuan dan keharmonisan bangsa," kata Xueshi dalam deklarasi Forum Peduli Indonesia Damai, Jumat (22/3), sebagaimana keterangan tertulis diterima di Jakarta, Sabtu (23/3) dini hari.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Marsudi Syuhud mengatakan, hasil rekapitulasi KPU RI harus dilihat dengan rahmat dan kasih sayang. Namun begitu, pihak yang belum menerima hasil tersebut masih bisa menyelesaikannya di Mahkamah Konstitusi.
"Bagi pihak yang menerima dari hasil ini dapat memihak kepada semuanya tanpa melihat permusuhan," kata Marsudi.
Adapun, Ketua Umum Pengurus Harian Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Mayjen TNI (Purn.) Wisnu Bawa Tenaya mengapresiasi seluruh elemen bangsa yang telah berpartisipasi dalam pemilu 2024.
"Termasuk kelompok-kelompok masyarakat yang mengawal proses demokrasi, mengoreksi ketidakbenaran yang ditemukan. Ini semua memberikan harapan bagi perjalanan bangsa ke depan," ucapnya.
Wisnu mengajak seluruh pihak untuk terus memperjuangkan bangsa Indonesia dalam persahabatan dan persatuan.
Di sisi lain, Ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi) Judha Hartono berpesan agar siapa pun yang terpilih dapat menjaga dan menjalankan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Ia juga menghimbau agar hasil pengumuman rekapitulasi suara oleh KPU bisa disikapi dengan saling menghargai dan menghormati.
Berikutnya, Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pet. Jacky Manuputty menyampaikan, proses demokrasi tidak semudah membalikkan telapak tangan. Oleh karena itu, apabila terdapat kekurangan, harus dijadikan pembelajaran.
"Agar ini diwariskan semakin baik lagi bagi generasi yang akan datang. Semoga yang dibangun itu bisa menjadi bangsa yang lebih mapan dalam berdemokrasi," tuturnya.
- Baca Juga: Polda Kepri Terbanyak Mengungkap Kasus TPPO
- Baca Juga: Kemlu: 91 WNI Diduga Korban TPPO Masih di Myanmar
Sementara itu, anggota DPR RI Aria Bima mengajak kalangan masyarakat untuk melupakan perbedaan yang terjadi pada masa Pemilu 2024. "Bagaimana dinamika perbedaan kontestasi pada pilpres dan pileg harus selesai," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu pada Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Solo, Sabtu.
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Gerak Cepat, Gulkarmat Kerahkan 75 Personel Padamkan Rumah yang Terbakar di Kampung Bahari
- Beijing Kecam Tindakan Pemerintah AS yang Batasi Visa Pejabat Hong Kong
- Mengagetkan Cawagub DKI Suswono Tidak Bisa Mencoblos di Pilkada Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya
- Waspada yang Akan Bepergian, Hujan Ringan hingga Deras Disertai Petir Mengguyur Indonesia Pada Sabtu
- Rute baru Kereta Cepat Whoosh