Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan OPM | RI Ambil Langkah Hadapi Fitnah Media Australia

TNI Tidak Menggunakan Senjata Kimia di Papua

Foto : ISTIMEWA

Muhammad Aidi, Kapendam XVII/Cenderawasih.

A   A   A   Pengaturan Font

"Propaganda murahan seperti ini sengaja terus digulirkan oleh kelompok OPM hingga pada akhirnya publik akan lupa bahwa kelompok OPM telah membantai 28 orang sipil pahlawan pembangunan Papua, karena kita disibukkan dengan berita hoaks sebagai bentuk propaganda mereka," ungkapnya.

Aidi menjelaskan mengenai senjata bom phosphor atau white phosphorus atau lebih keren lagi disebut willy pete yang dituduhkan. Menurut dia, tujuan utama penggunaan WP ini untuk pembakaran lokasi musuh atau pengahancuran daerah. "Ini adalah senjata kimia pembunuh massal," katanya.

Cara penggunaanya, kata dia, ditembakkan menggunakan senjata meriam artileri berat dari jarak puluhan sampai ratusan kilometer bahkan bisa antar-pulau atau dibawa oleh pesawat tempur jenis pengebom. Tidak mungkin bisa diangkut menggunakan helikopter angkut apalagi hanya dibawa oleh prajurit infanteri.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia (RI) akan mengambil langkah yang diperlukan untuk melawan media Australia, The Saturday Paper yang dinilai membuat laporan yang tidak bertanggung jawab dan menyesatkan soal Nduga, Papua. Media ini menuduh pemerintah Indonesia menggunakan senjata kimia dalam operasi pengamanan di Nduga, Papua.

Pernyataan tersebut disampaikan melalui akun Twitter resmi Kemenlu RI yang diakses di Jakarta pada Minggu (23/12). Akun ini juga memuat bantahan kepada media daring dan cetak Australia, The Saturday Paper.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Umar Fadloli, Antara

Komentar

Komentar
()

Top