Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

TNI Gagalkan Penyelundupan Kokain Senilai Triliunan Rupiah di Perairan Selat Sunda

Foto : istimewa

Ilustrasi Kokain.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - TNI Angkatan Laut (TNI AL) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan kokain sebanyak 176 kg. Kokain tersebut ditaksir senilai 1,2 triliun rupiah.

Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, mengungkapkan hal itu dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (9/5).

Menurut Laksdya Ahmadi, upaya penyelundupan kokain itu digagalkan di perairan Selat Sunda di sekitar Pelabuhan Merak oleh Tim Satgas TNI AL.

"Tim satgas yang bertugas di perairan Selat Sunda di sekitar Pelabuhan Merak telah menemukan benda yang mengapung, dan mencurigakan berupa 4 buah bungkusan plastik hitam. Selanjutnya barang tersebut diangkut dibawa ke Lanal Banten," kata Laksdya Ahmadi.

Kemudian, kata dia, di Lanal Banten, 4 bungkusan plastik hitam itu diperiksa. Saat diperiksa, isinya diduga kokain. Karena itu adalah barang haram, maka kemudian TNI AL berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi Banten. Ternyata setelah diperiksa BNN, barang tersebut benar adalah kokain.

"Selanjutnya, TNI AL kemudian berkoordinasi dengan BNN Provinsi Banten, dugaan awal barang tersebut ternyata benar adalah narkotika jenis kokain sebesar 179 kg," katanya.

Laksdya Ahmadi menambahkan, BNN juga menaksir nilai dari kokain yang ditemukan Satgas TNI AL. Asumsi harga menurut BNN sekitar 5 sampai dengan 7 juta rupiah per gram. Maka nilai total perkiraan kokain tersebut adalah 1,25 triliun rupiah.

"Selanjutnya barang tersebut akan dilaksanakan tes di laboratorium. Ini adalah salah satu modus operandi cara memasukkan barang haram ke Indonesia, yaitu dengan cara melempar dengan pelampung di perairan dengan kemungkinan pertama adalah sudah ada orang yang akan ambil, jadi mungkin sekitar tersebut sudah ada perahu cepat atau orang-orang yang awasi pergerakan barang tersebut," katanya.

Dalam kesempatan itu juga, Laksdya Ahmadi mengungkapkan kekuatan yang dikerahkan TNI AL selama mudik lebaran kemarin. Kata dia, TNI AL mengerahkan anggota selama arus mudik lebaran kemarin sebanyak 5.000 prajurit dan 40 KRI.

"Kekuatan itu dikerahkan untuk mengamankan seluruh perairan, termasuk jalur mudik di pelabuhan," ujarnya.

Sebelumnya dalam kesempatan berbeda, Panglima Komando Armada Republik Indonesia (Pangkoarmada RI) Laksamana Madya TNI Agung Prasetiawan, mengatakan, untuk kesekian kalinya, TNI AL menangkap kapal yang mengangkut minyak goreng. Kali ini, Kapal Patroli TNI Angkatan Laut (TNI AL) KRI Karotang-872 dari jajaran Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan di bawah kendali Guskamla Koarmada I yang berhasil menangkap satu kapal tanker MV. Mathu Bhum yang mengangkut kontainer berisi minyak goreng. "Minyak goreng itu diduga akan dikirim ke luar negeri," katanya.

Menurut Laksdya Agung, penangkapan kapal tanker pengangkut minyak goreng itu dilakukan di perairan Belawan, Sumatera Utara, pada hari Rabu (4/5) lalu. Kapal pengangkut kontainer berbendera Singapura ini di hentikan dan diperiksa KRI Karotang-872 pada pukul 12.00 WIB di perairan Belawan.

"Saat diamankan ditemukan bahwa kapal dengan 29 orang anak buah kapal termasuk nahkoda terdiri dari 24 warga negara Thailand dan 5 warga negara Malaysia berlayar dengan tujuan Port Klang Malaysia (pelabuhan bongkar), Singapura, dan Thailand dengan memuat sebanyak 436 kontainer dan 34 kontainer diantaranya memuat RBD Palm Olein," kata Agung.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top