TNI AU Akan Tindak Tegas Pelanggaran Wilayah Udara Indonesia
Sebuah pesawat sipil asing Unschedule dengan Call Sign VOR06 nomor registrasi G-DVOR tipe DA62 yang sedang terbang dari Kuching ke Senai Malaysia diperintahkan mendarat oleh TNI AU di Batam.
Foto: Agus SupriyatnaJAKARTA - Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) menegaskan akan menindak tegas setiap pelanggaran yang terjadi di wilayah kedaulatan udara Indonesia dan tidak ada toleransi sedikit pun.
"Kita tidak akan toleransi terhadap setiap bentuk pelanggaran wilayah udara," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, dalam keterangannya di Jakarta, kemarin.
Menurut Marsma Indan, sebagai negara yang berdaulat, Indonesia berkewajiban menjaga kedaulatan wilayahnya. Termasuk wilayah udara. Tugas-tugas tersebut diperankan oleh TNI AU dengan melaksanakan patroli dan pengawasan wilayah udara yurisdiksi nasional, baik menggunakan radar Hanud maupun pesawat tempur sergap.
"Apa yang terjadi di Lanud Hang Nadim Batam, menunjukkan tingginya kesiapsiagaan TNI AU dalam menjaga setiap jengkal wilayah udara nasional," katanya.
Marsma Indan pun kemudian membeberkan peristiwa yang terjadi di Lanud Hang Nadim Batam. Katanya peristiwa itu bermula dari terdeteksinya satu pesawat melanggar wilayah udara Indonesia oleh Satrad 213 Tanjung Pinang. Setelah melaporkan hal tersebut ke komando atas, TNI AU menyiagakan satu flight F-16 di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru untuk melaksanakan intersepsi.
"Namun intersepsi tidak jadi dilakukan, dengan pertimbangan kru pesawat mentaati instruksi dan petunjuk Kosek IKN yang disampaikan melalui MCC Cengkareng, agar pesawat kembali ke Kuching. Mempertimbangkan keterbatasan bahan bakar pesawat, maka atas perintah Pangkoopsudnas, MCC mengarahkan pesawat tersebut mendarat di Lanud Hang Nadim Batam," kata Indan.
Pada saat mendarat di Lanud Hang Nadim Batam, lanjut Indan, mobil VCP Lanud Hang Nadim dan mobil AMC Bandara langsung memandu pesawat menuju apron. Setelah engine pesawat dimatikan, KKP bandara melaksanakan pengecekan kesehatan pilot dan kru, termasuk persyaratan Covid 19. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan dokumen-dokumen penerbangan oleh Staf Intel dan Satpomau.
"Dan pemeriksaan pasport oleh Imigrasi Bandara. Sementara Bea dan cukai serta Karantina hewan dan tumbuhan Bandara melakukan pemeriksaan seluruh barang-barang yang dibawa. Selanjutnya pilot dan kru dibawa ke ruang isolasi di Airnav Batam untuk pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan, menurut Indan, penerbangan tersebut tidak dilengkapi dengan FC (Flight Clearence) dan FA (Flight Aproval). Kemudian Lanud Hang Nadim Batam berkoordinasi dan melaporkan kejadian tersebut ke Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan untuk proses penyidikan lebih lanjut oleh pihak PPNS atau penyidik pegawai negeri sipil.
"Pada pemeriksaan tersebut tidak ditemukan barang barang yang berbahaya atau barang barang ilegal. Saat ini dukungan akomodasi makanan dan penginapan crew pesawat telah dikoordinasikan dengan pihak operator perusahaan pesawat," katanya.
Indan menambahkan, pesawat milik sebuah perusahaan Malaysia ini tengah melaksanakan misi kalibrasi alat bantu navigasi pesawat oleh pilot perusahaan FCSL Inggris. "Pesawat ini diterbangkan oleh MJT warga negara Inggris dan TVB (Copilot) serta CMP (Crew)," ujarnya.
Berita Trending
- 1 Kampanye Akbar Pramono-Rano Bakal Diramaikan Para Mantan Gubernur DKI
- 2 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
- 3 Desk Pilkada Banyak Terima Aduan dari Yogyakarta dan NTT
- 4 Sekjen PBB Desak G20 Selamatkan Perundingan Iklim yang Macet
- 5 Menteri Hukum Tegaskan Ibu Kota Negara Masih DKI Jakarta
Berita Terkini
- UMKM Dibina untuk Menjaga Mutu dan Keamanan Pangan dalam Upaya Mendukung Makan Bergizi Gratis
- Wärtsilä Indonesia Sampaikan Lima Langkah Utama Mencapai Emisi Net Zero di Sektor Tenaga Listrik
- KAI Selamatkan Barang Penumpang Senilai Rp11,4 Miliar
- Ketua DPR Puan Dorong Kerja Sama Indonesia dan Jepang Berorientasi pada Rakyat
- Pemerintah Pacu Inovasi Industri Plastik dan Karet agar Berkelanjutan