
Tips Aman Belanja Online yang Direkomendasikan Para Ahli
Foto: atmagoIngin menghindari penipuan atau membeli barang cacat di platform belanja online? Para ahli menyarankan agar berbelanja dari pengecer yang terpercaya, meneliti dan memeriksa ulasan, mencari tahu tanda-tanda bahaya, dan memilih opsi pembayaran yang aman.
Berikut tips agar Anda dapat belanja online dengan aman dan terhindar dari penipuan, seperti ditulis The Straits Times.
Berbelanja dari pengecer yang diakui
Saat berbelanja online, belilah produk dari pengecer yang memiliki reputasi baik sebisa mungkin. Para ahli mengatakan hal tersebut dapat mengurangi risiko penipuan atau perselisihan yang melibatkan produk cacat.
Konsumen disarankan untuk memilih platform e-commerce dengan perlindungan yang melindungi pelanggan. Termasuk mekanisme seperti memiliki sistem verifikasi penjual, opsi pembayaran aman di platform, dan mekanisme pelaporan dan sengketa.
Pembeli harus waspada terhadap website palsu yang meniru situs yang dikenal atau populer.
Para ahli juga memperingatkan pembeli agar berhati-hati terhadap penipuan phishing daring.
Lakukan Riset dan Periksa Ulasan Pembeli
Para ahli menyarankan untuk meneliti penjual online sebelum melakukan pembelian dari mereka. Salah satu cara mudah untuk melakukannya adalah dengan memeriksa ulasan, yang dapat memberi tahu Anda tentang pengalaman pelanggan lain.
“Ulasan adalah cara yang bagus untuk mengetahui apakah toko yang menjual (barang tersebut) memiliki reputasi baik atau apakah produknya bagus.”
Waspada Tanda-tanda Bahaya
Pengalaman buruk dari berbelanja online adalah uang atau informasi dicuri oleh penipu yang menyamar sebagai penjual. Para ahli mengatakan ada tanda-tanda seorang penjual kemungkinan besar adalah penipu, seperti menggunakan taktik untuk menciptakan urgensi atau kerahasiaan palsu.
“Pembeli harus waspada setiap kali ada orang yang mencoba meyakinkan mereka bahwa mereka harus bertindak sekarang, atau tidak dapat berdiskusi dengan orang yang dapat dipercaya,” kata Peter Li, Direktur Amazon Tiongkok dan Singapura.
Produk yang ditawarkan untuk waktu terbatas dengan harga yang terlalu tinggi harus dicurigai. "Penipu akan menekan pembeli agar melakukan transaksi dengan menggunakan penawaran menarik dan promosi waktu terbatas, atau mengklaim stok rendah untuk menciptakan urgensi," kata seorang juru bicara.
“Ketika pembeli ditekan, mereka terdorong untuk melakukan pembelian tanpa memverifikasi dengan benar apakah akun daring, halaman media sosial, atau platform tersebut sah.”
Tanda lain yang perlu diwaspadai adalah penjual ingin membahas transaksi di luar platform dan meminta alamat email atau nomor telepon pembeli.
Para ahli mengatakan transaksi di luar situs sering kali lebih berisiko karena penjual semacam itu sering kali adalah penipu yang berusaha menghindari deteksi.
Koordinator eksekutif Cyber Youth Singapore Malcolm Ngio mengatakan: “(Kaum muda) sebaiknya tidak memberikan informasi pribadi dan rincian bank seperti nama pengguna akun bank internet, kata sandi, dan kode kata sandi satu kali dari token selama proses pembayaran.”
Bayar dengan Aman
Setelah melakukan penelitian dan pemeriksaan yang diperlukan, langkah terakhir untuk memastikan keamanan saat berbelanja online adalah menggunakan metode pembayaran yang aman.
Banyak platform e-commerce, seperti Shopee, menawarkan opsi pembayaran dalam platform yang dirancang dengan langkah-langkah yang tepat untuk melindungi konsumen, dan para ahli sangat menganjurkan pengguna untuk menggunakan metode ini, daripada melakukan pembayaran secara eksternal.
“Tidak ada metode pembayaran yang sepenuhnya aman, tetapi platform yang lebih aman mengharuskan pengguna untuk mengambil tindakan pencegahan keamanan lebih lanjut seperti autentikasi kata sandi satu kali, atau melalui login ke rekening bank Anda untuk memverifikasi pembelian.”
Para ahli juga mengatakan nasabah harus mencoba melakukan pembayaran dengan kartu kredit, jika memungkinkan. GovTech mengatakan pembayaran melalui kartu kredit memiliki risiko yang lebih rendah. Tidak seperti kartu debit, dana tidak langsung dipotong dari rekening bank Anda saat melakukan pembelian menggunakan kartu kredit.
Hal ini memberi "waktu yang berharga bagi bank untuk menyelidiki kemungkinan transaksi penipuan dan membatalkan tagihan jika diperlukan".
Para ahli sangat tidak menganjurkan konsumen untuk melakukan pembayaran di luar website, seperti transfer bank langsung ke penjual online. Jika pembayaran melalui cara yang aman tidak memungkinkan, beberapa ahli menyarankan untuk mencari alternatif, seperti menemui penjual online untuk melakukan transaksi secara langsung.
Namun, para ahli sepakat cara terbaik untuk berbelanja online dengan aman adalah dengan tetap waspada dan waspada. “Semua orang rentan terhadap penipuan, tidak peduli seberapa paham teknologi seseorang.”
Jika Anda mengalami penipuan:
- Beritahu pihak berwenang, keluarga, dan teman, jika Anda curiga telah ditipu.
- Laporkan pembelian dan tandai penjual yang mencurigakan ke platform e-commerce.
- Hubungi bank segera jika Anda menduga akun atau kartu Anda telah dibobol.
Jika Anda yakin produk yang dikirim cacat atau tidak sesuai deskripsi:
- Beritahu penjual tentang cacat atau ketidaksesuaian tersebut.
- Kumpulkan bukti untuk mendukung klaim Anda (misalnya, foto dan tangkapan layar).
- Tandai pembelian ke platform e-commerce untuk menyelesaikan perselisihan ini, yang dapat menyebabkan pengembalian dana atau pengembalian.
Berita Trending
- 1 Kemnaker Sediakan 229 Bus Mudik Gratis
- 2 Genjot Transisi Energi dan Ekonomi Hijau, Satgas Baru Diharapkan Jadi Game Changer
- 3 Pemkot Kediri Lakukan Cek Angkutan Umum
- 4 Gubernur DKI Jakarta Serahkan KJP Plus Tahap I 2025 dan Gratiskan Akses TMII
- 5 Pemerintah Kota Kediri Melakukan Pengecekan terhadap Angkutan Umum agar Aman