Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 22 Mar 2025, 12:35 WIB

Sistem Pendinginan Data Center Harus Inovatif untuk Meminimalkan Penggunaan Air

Ilustrasi instalasi pendinginan dengan menekan penggunaan air di pusat data (data center).

Foto: Istimewa

JAKARTA – Peringatan hari Hari Air Sedunia bulan ini mengangkat tema Pelestarian Gletser. Tema ini menjadi pengingat penting bahwa semua manusia semua memiliki peran dalam menghadapi perubahan iklim dan krisis air.

Namun, krisis air tidak hanya terbatas pada gletser. Pertumbuhan populasi, polusi, dan perubahan iklim semakin memperburuk tantangan air global. Dampaknya pun semakin terlihat di industri yang biasanya tidak terkait langsung dengan sumber daya alam, seperti infrastruktur digital.

Selama dua dekade terakhir, pusat data (data center) telah diam-diam menjadi tulang punggung Masyarakat modern. Dari mendukung janji temu telemedisin dan streaming konten favorit hingga menggerakkan operasi digital ekonomi global, semakin bergantung pada fasilitas yang sering kali tak terlihat ini.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus mencapai tujuan keberlanjutan global, perusahaan infrastruktur digital seperti Equinix harus menyeimbangkan penggunaan energi dan air dalam operasional pusat data Equnix.

“Di Equinix, kami secara proaktif bekerja mengatasi tantangan dalam pengelolaan sumber daya yang bertanggung jawab. Menyeimbangkan penggunaan energi dan air adalah langkah penting untuk menanamkan keberlanjutan dalam ekonomi digital,” kata Alex Setmajer, Program Manager, Water & Nature, Equinix melalui keterangan tertulis pada hari Sabtu (22/3).

Mengapa Pusat Data Memerlukan Air?

Pusat data menghasilkan panas dalam jumlah besar. Dengan deretan server yang beroperasi 24 jam dalam seminggu atau 24/7, sistem pendinginan yang efisien sangat penting untuk mencegah panas berlebih yang dapat menyebabkan kerusakan serius dan biaya tinggi.

Secara sederhana, server menghasilkan panas, lalu panas tersebut dipindahkan dari ruang server ke sistem pendingin gedung melalui penukar panas. Selanjutnya, sistem pendingin gedung membuang panas tersebut ke udara luar.

Salah satu metode pendinginan yang paling efisien adalah pendinginan evaporatif, yang memanfaatkan proses alami penguapan untuk menghilangkan panas dan menjaga suhu tetap aman. Namun, metode ini juga menggunakan air, yang dapat membebani sumber daya di wilayah yang sudah mengalami krisis air.

Menyeimbangkan konsumsi energi dan air merupakan tantangan utama. Pendinginan evaporatif dapat mengurangi konsumsi energi dan jejak karbon, tetapi meningkatkan penggunaan air. Sebaliknya, metode pendinginan udara tidak memerlukan air, tetapi membutuhkan lebih banyak energi dibandingkan pendinginan evaporatif.

Penggunaan Air yang Bertanggung Jawab

“Equinix menjalankan peran kami sebagai penjaga lingkungan dengan penuh tanggung jawab. Kami telah mengembangkan strategi keberlanjutan global yang mengintegrasikan pengambilan keputusan berbasis konservasi air di setiap tahap siklus hidup pusat data, mulai dari pemilihan lokasi hingga operasional,” lanjut Alex.

Beberapa inisiatif utama Equnix meliputi:

Transparansi dan Pelaporan: Pada tahun 2024, Equinix memperoleh skor B dalam CDP Water Questionnaire (sebelumnya dikenal sebagai Carbon Disclosure Project), yang mencerminkan komitmen perusahaan terhadap transparansi dengan melacak dan melaporkan penggunaan air di seluruh lokasi secara terbuka.

Standar Industri dan Pengukuran. Equinix berkontribusi dalam pengembangan standar efisiensi air utama, termasuk metrik ISO/IEC 30134-9 Water Usage Effectiveness (WUE). Metrik ini membantu Equinix dan operator lainnya mengukur efisiensi penggunaan air dalam sistem pendinginan, sekaligus menyeimbangkannya dengan Power Usage Effectiveness (PUE) yang mengukur efisiensi energi.

Desain yang Disesuaikan dengan Iklim

Dengan jaringan lebih dari 260 pusat data di seluruh dunia, setiap wilayah menghadapi tantangan akses air yang berbeda. Oleh karena itu, Equinix memilih lokasi pusat data baru secara sistematis, memastikan bahwa tingkat ketersediaan air menjadi faktor utama dalam proses pemilihan lokasi.

Sebagai contoh di wilayah yang mengalami krisis air, seperti beberapa bagian Spanyol, Equnix memilih sistem pendinginan berbasis udara atau chiller, secara sadar menghindari pendinginan evaporatif agar tidak membebani pasokan air lokal.

Di daerah dengan kondisi iklim yang mendukung, Equinix memanfaatkan pendinginan alami yang menggunakan udara luar yang lebih sejuk untuk mengurangi ketergantungan pada sistem pendinginan mekanis.

Di lokasi seperti Amsterdam dan Toronto, Equinix memanfaatkan peluang geotermal unik, seperti air danau dalam yang dingin serta penyimpanan energi termal akuifer, untuk mengurangi dampak lingkungan.

Tidak seperti energi, penggunaan air untuk mendinginkan pusat data bukanlah keharusan, tetapi pilihan yang dibuat secara sadar berdasarkan iklim setempat dan keberlanjutan jangka panjang sumber air yang tersedia.

Teknologi Pendinginan Inovatif

Ke depan, inovasi akan memegang peran kunci dalam mengatasi tantangan ganda, mengoptimalkan penggunaan energi dan air. Salah satu aspek inovasi adalah mengevaluasi sumber air alternatif untuk mengurangi ketergantungan pusat data pada air minum yaitu air yang seharusnya digunakan untuk konsumsi manusia.

Memanfaatkan sumber air alternatif seperti air daur ulang dan air hasil desalinasi dapat membantu mengatasi hal ini di wilayah yang memungkinkan. Pada tahun 2023 sebesar 25 persen air yang digunakan dalam sistem pendinginan evaporatif Equinix berasal dari sumber non-potable, sebagian besar berupa air daur ulang.

Salah satu solusi pendinginan server yang paling menjanjikan adalah sistem pendinginan cairan tertutup (closed-loop liquid cooling). Berbeda dengan pendinginan evaporatif tradisional, system ini mengedarkan campuran cairan (termasuk air) dalam mekanisme tertutup, sehingga mencegah kehilangan air akibat penguapan.

"Pendekatan ini meningkatkan efisiensi pendinginan, sehingga sangat cocok untuk beban kerja berperforma tinggi, seperti yang dihasilkan oleh teknologi machine learning dan AI. Saat ini, lebih dari 100 pusat data Equinix sedang mengeksplorasi solusi ini, termasuk pendinginan ‘direct-to-chip’ yang membantu menjaga suhu prosesor lebih stabil sekaligus mengurangi konsumsi sumber daya secara keseluruhan.

Mengapa Ini Penting?

Penggunaan air yang bertanggung jawab dalam industri teknologi bukan sekadar soal citra atau kepatuhan terhadap peraturan. Air adalah sumber daya yang terbatas dan sangat berharga bagi komunitas, ekosistem, dan berbagai industri. Ketersediaannya memengaruhi kesehatan dan ketahanan jutaan orang serta menjaga keseimbangan proses alami yang mendukung kehidupan di planet ini.

Infrastruktur digital kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Dari perkembangan pesat AI hingga ketergantungan sehari-hari pada layanan cloud, efisiensi operasional pusat data sangatlah krusial.

Suka atau tidak, dunia digital dan alam saling terhubung erat.Hal ini menghadirkan peluang sekaligus tanggung jawab bagi industri pusat data untuk membuktikan bahwa kemajuan digital dan keberlanjutan lingkungan dapat berjalan seiring.

Masa Depan Digital yang Berkelanjutan

Equinix menggunakan sekitar 6.000 megaliter air secara global pada tahun 2023, setara dengan konsumsi tahunan 33.900 rumah di Australia atau 37.300 rumah di Singapura. Meskipun angka ini tampak besar, konteksnya perlu diperhatikan.

Hanya 40 persen pusat data Equnix  yang mengandalkan pendinginan evaporatif, dan hampir 25 persen dari total air yang digunakan untuk pendinginan pada tahun 2023 berasal dari sumber non-potabel atau air daur ulang.

Namun, Equnix yakin selalu ada peluang untuk peningkatan melalui penerapan Solusi pendinginan inovatif, kolaborasi dalam menetapkan standar industri, dan transparansi berkelanjutan dalam pelaporan data penggunaan.

“Kami berkomitmen untuk meningkatkan efisiensi sumber daya tanpa mengorbankan kinerja. Menyeimbangkan penggunaan air dan efisiensi energi bukan sekadar tantangan operasional, tetapi juga kewajiban moral. Seiring meningkatnya perhatian dari para pemangku kepentingan, komitmen ini akan menjadi semakin krusial di masa depan,” ungkap Alex.

Peringatan Hari Air Sedunia mengingatkan manusia bahwa air adalah sumber daya yang menopang ekosistem, perekonomian, dan seluruh kehidupan masyarakat. Sama seperti manusia pusat data yang mengandalkan infrastruktur digital untuk mendukung dunia modern, harus dipastikan operasionalnya berkontribusi dalam menjaga keseimbangan dan keberlanjutan sumber daya paling berharga di planet ini.

Equinix, kata Alex percaya bahwa teknologi dan keberlanjutan harus berjalan seiring. Dengan mengambil langkah berani hari ini, pihaknya tidak hanya memastikan ketahanan ekonomi digital, tetapi juga turut menjaga kelestarian sumber daya air bagi generasi yang akan datang. Karena dalam menjaga masa depan, baik di pusat data maupun ekosistem alami, setiap kilowatt dan setiap tetes air berharga.

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.