Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pesta Demokrasi

Tiongkok Tetap Enggan Komentari Proses Pemilu Amerika Serikat

Foto : ANTARA/Desca Lidya Natalia

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, menyebut negaranya tidak akan mengomentari proses pemilihan presiden (pilpres) di Amerika Serikat (AS).

Hal itu disampaikan terkait dengan pernyataan calon Presiden dari Partai Republik, Donald Trump, yang berjanji untuk mengatasi krisis internasional dan mengembalikan posisi Amerika Serikat di panggung global, termasuk di Taiwan.

"Masalah Taiwan adalah murni urusan dalam negeri Tiongkok dan tidak boleh ada campur tangan pihak luar. Kami menentang menjadikan Tiongkok sebagai isu dalam pemilu AS," kata Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, pekan lalu.

Seperti dikutip dari Antara, dalam sebuah pernyataan di Konvensi Nasional Partai Republik di Milwaukee, Wisconsin, pada hari Kamis (18/7), Donald Trump menegaskan dia dapat menghentikan perang hanya dengan panggilan telepon.

Trump juga menjanjikan pemulihan perdamaian dan stabilitas global secara komprehensif, meski tidak memberikan rincian spesifik mengenai metode yang diusulkannya.

Trump berkata, "Ada krisis internasional yang jarang terjadi di dunia,perang kini berkecamuk di Eropa dan di Timur Tengah. Momok konflik yang semakin besar membayangi Taiwan, Korea, Filipina, dan seluruh Asia," seraya berjanji untuk menyelesaikan konflik-konflik ini jika terpilih kembali.

Namun di sisi lain, Ketua DPR AS, Mike Johnson, menyebut Tiongkok sebagai ancaman asing terbesar bagi AS, dan mengatakan Beijing mengeksploitasi setiap sudut dan celah dalam sistem keuangan dan ekonomi AS.

Urusan Dalam Negeri

Lin Jian menegaskan sekali lagi, pemilihan presiden adalah urusan dalam negeri Amerika Serikat. "Saya tidak akan mengomentari hal itu. Kami menentang menjadikan Tiongkok sebagai isu dalam pemilu," tegas Lin Jian.

Trump baru saja selamat dari percobaan pembunuhan, ketika dia berkampanye di Negara Bagian Pennsylvania, 13 Juli lalu. Seorang pria bersenjata berusia 20 tahun menembak Trump ketika kampanye berlangsung, tetapi peluru hanya mengenai telinga kanan Trump.

Penembakan itu tidak hanya melukai Trump, tetapi juga menewaskan satu orang dan menyebabkan dua lainnya dalam kondisi kritis.

Pihak berwenang belum menentukan motif dalam upaya pembunuhan tersebut. Mereka mengidentifikasi tersangka penembak sebagai Thomas Matthew Crooks.

Sebelumnya, Presiden Tiongkok, Xi Jinping, menyampaikan simpati kepada mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, setelah insiden penembakan di Pennsylvania.

"Tiongkok prihatin dengan insiden penembakan mantan Presiden Trump," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok dalam pernyataan tertulis.

Biro Penyelidikan Federal Amerika Serikat (FBI) mengungkapkan identitas pelaku penembakan Donald Trump adalah Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, asal Bethel Park, Pennsylvania.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top