Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Dagang

Tiongkok Tangguhkan Tarif Bea Masuk Otomotif Produk AS

Foto : NICOLAS ASFOURI/AFP

USAI PERUNDINGAN - Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Liu He (kanan) dan Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin usai perundingan lanjutan di Beijing, pekan lalu.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Menjelang perundingan lanjutan tentang perdagangan Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok di Washington pada pekan ini, pemerintahan Tiongkok memperpanjang penangguhan tarif bea masuk 25 persen untuk kendaraan dan suku cadang asal Paman Sam.

Perpanjangan penangguhan tarif diumumkan Kementerian Keuangan Tiongkok pada Minggu (31/3) tanpa memberikan tanggal akhir yang spesifik. Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Liu He, dan rombongannya telah bertolak ke AS pada Senin (1/4).

"Berlanjutnya penangguhan tarif bea masuk otomotif berupaya untuk menciptakan suasana yang baik bagi perundingan ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS serta merupakan respons positif terhadap keputusan AS untuk menunda kenaikan pajak impor," terang Kementerian Keuangan Tiongkok seperti dikutip sejumlah media, Senin.

Sebelumnya, pemerintah Tiongkok untuk sementara membatalkan tarif bea masuk 25 persen terhadap produk kendaraan asal AS pada 1 Januari, setelah pemerintah AS menunda kenaikan tarif pada barang-barang senilai 200 miliar dollar AS asal Tiongkok yang sedianya diberlakukan pada tanggal tersebut.

Para pejabat pemerintahan Tiongkok juga berjanji untuk memperketat peraturan tentang fentanyl mulai bulan depan. Janji ini sudah dibuat oleh Presiden Xi Jinping kepada Presiden Donald Trump dalam pertemuan keduanya di Argentina pada Desember 2018.

Menjaga Momentum

Komisi Pengendalian Narkotika Tiongkok (CNNCC) mengatakan penyertaan obat tersebut sebagai zat-zat yang dikendalikan dalam kategori narkotika dan zat psikotropika non-obat-obatan akan dimulai pada 1 Mei.

Pemerintah Tiongkok tampak berupaya untuk menjaga momentum dalam perundingan perdagangan yang tengah berjalan dengan AS. Tiongkok bertekad untuk mencegah eskalasi friksi yang telah membebani perekonomiannya dan mengguncang pasar global.

"Yang penting bukan apakah ini adalah konsesi yang besar atau bukan, tetapi merupakan respons cepat terhadap keprihatinan AS," ujar Gai Xinzhe, seorang analis senior di Sino Ocean Capital.

"(Langkah) ini tidak seperti di masa lalu ketika masalah muncul dalam dialog bilateral tanpa solusi. Ini bagus untuk meningkatkan rasa saling percaya dalam negosiasi," tambah Xinzhe.

Tiongkok mengutarakan tercapainya progres baru dalam perundingan perdagangan dengan Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer, dan Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, di Beijing, pekan lalu. Dua langkah terkini itu dapat membawa sentimen positif untuk negosiasi perdagangan AS-Tiongkok yang akan dilanjutkan pekan ini. AFP/SB/AR-2

Penulis : AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top