Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Dagang

Tiongkok Tak Mau Berada dalam Tekanan AS

Foto : NICOLAS ASFOURI/AFP
A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Para pejabat tinggi Tiongkok dan Amerika Serikat (AS) akan melanjutkan pembicaraan dagang sebelum pemimpin kedua negara bertemu dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20,di Osaka, Jepang, akhir bulan ini. Tetapi, Tiongkok tidak mau berada dalam tekanan Amerika Serikat.

"Namun, Tiongkok berharap AS akan melakukan dialog dalam kondisi yang mendukung dan setara," kata Kementerian Perdagangan Tiongkok, Kamis (20/6).

Perundingan untuk mencapai kesepakatan perdagangan yang luas telah gagal bulan lalu, setelah AS menuduh Tiongkok mundur dari komitmen yang sebelumnya disepakati.

Namun, harapan mencapai titik temu muncul kembali setelah Presiden AS, Donald Trump, dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, melakukan pembicaraan lewat telepon dan memastikan mereka akan bertemu minggu depan di Jepang, Rabu (19/6).

Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer, mengatakan dia akan berbicara melalui telepon kepada Wakil Perdana Menteri dan pemimpin tim negosiasi Tiongkok, Liu He, dalam pembicaraan perdagangan, pada hari berikutnya.

"Pemimpin kedua tim perdagangan akan berkomunikasi sesuai dengan instruksi yang diturunkan dari kedua presiden. Kami berharap AS akan menciptakan kondisi dan atmosfer yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah melalui dialog secara setara," kata juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok, Gao Feng, pada wartawan.

Kedua negara telah terlibat perang tarif impor yang semakin parah. Tiongkok telah bersumpah untuk tidak menyerah atas tekanan AS terkait masalah yang dianggap menjadi prinsip. Trump telah mengancam akan mengenakan tarif baru senilai 325 miliar dollar AS pada hampir semua jenis impor Tiongkok yang tersisa, termasuk ponsel, komputer, dan pakaian.

Prospek penurunan ketegangan saat ini telah membantu menghibur pasar keuangan yang selama ini tertekan oleh ancaman tarif, tindakan balasan, dan retorika yang keras dari kedua negara.

"Namun tiga masalah prinsip tetap tersisa, termasuk penghapusan semua tarif tambahan," kata Beijing.

Kedua belah pihak tidak setuju atas pembelian perdagangan dan kata-kata seimbang untuk setiap transaksi perdagangan.

"Prinsip-prinsip dan sikap dasar Tiongkok tentang konsultasi ekonomi dan perdagangan Tiongkok-AS selalu jelas dan konsisten, dan masalah inti Tiongkok harus diselesaikan dengan baik," kata Gao saat ditanya tentang tiga masalah prinsip itu.SB/Ang/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top