Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerja Sama Bilateral

Tiongkok-Singapura Perpanjang "Swap"

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Bank sentral Tiongkok, The People's Bank of China (PBoC) memperpanjang pengaturan pertukaran (swap) mata uang dengan mitranya, Otoritas Moneter Singapura (MAS). Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan perdagangan bilateral dan investasi guna mendorong pembangunan ekonomi kedua negara, serta menyediakan likuiditas jangka pendek untuk memastikan stabilitas pasar keuangan.

Di bawah pengaturan itu, hingga 300 miliar yuan (sekitar 44,1 miliar dolar AS) dalam likuiditas mata uang Tiongkok akan tersedia bagi lembaga-lembaga keuangan yang memenuhi syarat yang beroperasi di Singapura. "Perpanjangan akan berlaku untuk jangka waktu tiga tahun dan dapat diperpanjang dengan persetujuan bersama," menurut pernyataan PBoC di Beijing, Senin (13/5).

Kedua negara pertama-tama menyetujui kesepakatan pertukaran mata uang asing senilai 150 miliar yuan pada Juli 2010.

Sebelumnya, pada November 2018, PBoC dan Bank Indonesia (BI) memperpanjang sekaligus meningkatkan nilai perjanjian pertukaran bilateral dalam mata uang lokal (Bilateral Currency Swap Arrangement/ BCSA). Peningkatan nilai itu dimaksudkan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi domestik, terutama untuk mengantisipasi tekanan dari ketidakpastian ekonomi global.

Stabilitas Keuangan

Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan nilai kesepakatan BCSA ditambah dari 100 miliar yuan atau setara 15 miliar dollar AS, menjadi 200 miliar yuan atau setara 30 miliar dollar AS.

"Perjanjian ini merefleksikan penguatan kerja sama moneter dan keuangan antara BI dan Bank Sentral Tiongkok sekaligus menunjukkan komitmen kedua bank sentral untuk menjaga stabilitas keuangan di tengah berlanjutnya ketidakpastian di pasar keuangan global," kata Perry.

Kesepakatan ditandatangani Perry Warjiyo dan Gubernur PBoC Yi Gang, pada pekan lalu dan berlaku selama tiga tahun dengan opsi bisa diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama. Lebih lanjut, Perry mengatakan perjanjian juga menunjukkan kuatnya kerja sama bidang keuangan antara dua negara.

"Kami meyakini bahwa kerja sama dengan bank sentral lain semakin meningkatkan kepercayaan pasar terhadap fundamental ekonomi Indonesia," kata Perry.Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top