Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral

Tiongkok Protes Keras Penembakan Pesawat Nirawaknya oleh AS

Foto : CHASE DOAK/CHASE DOAK/AFP

Pesawat sipil nirawak milik Tiongkok

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Kementerian Luar Negeri Tiongkok (MFA) melayangkan protes keras terhadap Amerika Serikat atas penembakan pesawat sipil nirawak Tiongkok yang disebut sebagai "balon mata-mata".

Balon itu ditembak jatuh sekitar enam mil laut di lepas pantai AS di Samudra Atlantik, di atas perairan yang relatif dangkal.

Pihak Tiongkok telah memverifikasi situasi itu dan beberapa kali mengomunikasikannya dengan pihak AS, demikian pernyataan tertulis MFA di Beijing, Minggu (5/2).

MFA menyampaikan bahwa apa yang disebut oleh AS sebagai balon mata-mata itu adalah pesawat sipil yang tidak disengaja dan di luar dugaan terbang di wilayah udara AS.

"Juru bicara Kementerian Pertahanan AS mengatakan bahwa balon tersebut tidak menghadirkan ancaman militer atau fisik kepada orang-orang di darat. Meskipun demikian, reaksi AS sangat berlebihan dengan menggunakan kekuatan sehingga melanggar praktik-praktik internasional secara serius," demikian pernyataan MFA sebagaimana dikutip Antara.

MFA akan mengambil tindakan lebih lanjut untuk melindungi hak dan kepentingan sah setelah penembakan tersebut.

Jet tempur militer AS telah menembak jatuh balon mata-mata tersebut di atas perairan Samudra Atlantik, pada Sabtu (4/2), atas persetujuan Presiden AS, Joe Biden.

Presiden AS, Joe Biden, memuji pilot penerbang yang menembak jatuh balon tersebut. Awalnya, Biden mengatakan dia mengeluarkan perintah untuk men-takedown balon, tetapi Pentagon menyarankan agar penembakan balon tersebut ditunggu sampai tiba di perairan terbuka.

Hal itu untuk melindungi warga sipil dari puing-puing yang jatuh ketika balon tersebut ditembak. "Mereka berhasil menurunkannya, dan saya ingin memuji para penerbang kita yang melakukannya," kata Biden seperti dikutip Reuters, Minggu (5/2).

Pihak Tiongkok, pada Sabtu, mengeluarkan pernyataan bahwa pesawat nirawak yang memasuki wilayah udara AS itu adalah pesawat sipil yang digunakan untuk penelitian, terutama terkait dengan meteorologi.

Tiongkok mengutuk keras serangan militer terhadap pesawat yang menurutnya digunakan dengan tujuan meteorologi dan ilmiah lainnya. Tiongkok mengeklaim pesawat tersebut tersesat ke wilayah AS yang "spenuhnya tidak sengaja", klaim tersebut lalu dibantah mentah-mentah oleh pejabat AS.

"Tiongkok jelas meminta AS untuk menangani ini dengan baik dengan cara yang tenang, profesional, dan terkendali," kata Kementerian Luar Negeri Tiongkok dalam sebuah pernyataan.

Atas insiden tersebut, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menunda kunjungannya ke Tiongkok yang rencananya dilakukan pada Jumat (3/2).

Kunjungan Blinken yang agenda utamanya bertemu Menlu Tiongkok, Qin Gang, sebagai upaya menindaklanjuti pertemuan kedua kepala negara AS dan Tiongkok di sela-sela KTT G20 di Bali, pada November 2022.


Redaktur : Redaktur Pelaksana
Penulis : Redaktur Pelaksana

Komentar

Komentar
()

Top