Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Unjuk Rasa di Hong Kong I Beijing Dukung Sikap Pemimpin Eksekutif dan Polisi

Tiongkok Peringatkan Demonstran

Foto : AFP/Anthony WALLACE

Lawan Polisi l Demonstran prodemokrasi Hong Kong melempar balik peluru gas air mata ke arah polisi dalam bentrokan di Distrik Wong Tai Sin pada Senin (5/8) malam. Hingga saat ini aksi unjuk rasa terus berlanjut di Hong Kong dan polisi dilaporkan telah menahan 148 orang demonstran.

A   A   A   Pengaturan Font

Aksi unjuk rasa serta bentrokan antara demonstran dan polisi terus berlanjut di Hong Kong. Menyikapi hal itu, Tiongkok pun mengeluarkan peringatan keras terhadap demonstran.

BEIJING - Tiongkok memperingatkan para demonstran prodemokrasi Hong Kong agar mereka yang "bermain api" akan binasa karena ulahnya sendiri. Peringatan itu digaungkan sehari setelah terjadi kerusuhan paling luas di Hong Kong setelah kota ini mengalami krisis politik selama kurun waktu dua bulan. Dalam peringatan paling keras itu, Beijing pun mengatakan kekuatan besar pemerintah pusat tidak boleh diremehkan.

"Aksi protes radikal telah sangat mempengaruhi kemakmuran dan stabilitas Hong Kong dan mendorongnya ke jurang yang berbahaya," kata juru bicara Kantor Urusan Dewan Negara Hong Kong dan Makau, Yang Guang, dalam jumpa pers di Beijing, pada Selasa (6/8).

Dalam pernyataannya Yang juga mengatakan bahwa pemerintah Tiongkok masih secara tegas mendukung, baik kepolisian Hong Kong, yang sebelumnya dikritik karena menangani protes, pemimpin eksekutif pro-Beijing, Carrie Lam, pemimpin kota pro-Beijing yang didesak pengunjuk rasa untuk mengundurkan diri.

"Kami ingin menegaskan kepada sekelompok kecil kriminal yang tak bermoral dan kejam, serta pasukan menjijikkan di belakang mereka, bahwa mereka yang bermain api akan binasa karenanya," ancam Yang.

"Jangan salah menilai situasi dan keliru menyikapi pengekangan kami sebagai kelemahan. Jangan remehkan tekad dan kekuatan besar dari pemerintah pusat," tambah dia.

Penegasan Yang itu disampaikan bersamaan dengan saat pihak kepolisian Hong Kong mengumumkan bahwa mereka telah menahan 148 orang sehubungan dengan kericuhan yang terjadi pada Senin (5/8).

Hingga Selasa (6/8) malam, situasi unjuk rasa masih terjadi di Hong Kong dan dilaporkan telah terjadi bentrokan di lebih dari selusin lokasi. Kantor polisi menjadi sasaran utama para demonstran dimana mereka melempari batu, telur dan botol, dan menggunakan ketapel raksasa untuk melontarkan batu bata ke arah kantor itu.

Bentrokan di Hong Kong yang terus berlanjut, sepertinya telah memberi tekanan pada Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dan menimbulkan spekulasi bahwa Beijing mungkin terpaksa akan melakukan campur tangan dalam kapasitas tertentu, bahkan mungkin bakal mengerahkan kekuatan militer.

Bacakan Tuntutan

Walau telah keluar peringatan keras, para pengunjuk rasa sepertinya tidak menunjukkan tanda-tanda akan mengurangi gerakan mereka. Tiga pemuda bertopeng perwakilan demonstran, pada Selasa malah mengadakan konferensi pers untuk menuntut demokrasi, kebebasan dan kesetaraan, dan mengutuk para pemimpin kota yang pro-Beijing.

"Kami menyerukan pemerintah untuk mengembalikan kekuasaan kepada rakyat dan untuk menjalankan amanat warga Hong Kong," kata mereka ketika mereka membacakan pernyataan mereka dalam bahasa Inggris dan Kanton.

"Perjuangan bagi demokrasi, kebebasan dan kesetaraan adalah hak yang tidak dapat dicabut dari setiap warga negara. Oleh karena itu kami menyerukan kepada pemerintah untuk menahan diri dari melenyapkan hak kami untuk memperjuangkan nilai-nilai universal ini," pungkas mereka. ang/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top