Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Infrastruktur

Tiongkok Miliki Bandara Raksasa pada 2019

Foto : AFP/NICOLAS ASFOURI

Megap royek Bandara l Seorang pekerja di megaproyek Bandara Daxing, Tiongkok, berdiri dekat panel yang menunjukkan sisa waktu pengerjaan konstruksi bandara terbesar di dunia itu pada Kamis (30/8). Bandara internasional itu diperkirakan rampung pada Juni 2019.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Pemerintah Tiongkok dilaporkan sedang mempercepat sebuah pembangunan megaproyek konstruksi bandara terbaru dan terbesar di dunia yang lokasinya berada di wilayah pertanian distrik Daxing di Provinsi Hebei yang lokasinya seekitar 67 kilometer di selatan Ibu Kota Beijing.

Saat ini konstruksi yang amat besar itu dari bandara raksasa itu belum rampung dan tampak ada kesibukan luar biasa dari sekitar 8.000 pekerja bangunan yang ingin menuntaskan proyek bandara raksasa yang direncana siap beroperasi pada pertengahan 2019 mendatang.

"Bandara internasional Daxing dibangun untuk mengurangi kelebihan beban penumpang dari dua bandara lain yang ada di Beijing. Bandara raksasa ini siap beroperasi pada Juni 2019," kata Li Jianhua, Wakil Ketua Perencanaan Konstruksi Bandara Baru di Kota Beijing, Kamis (30/8).

Saat beroperasi dengan kapasitas penuh pada 2025, bandara raksasa di Daxing ini akan memiliki 8 landasan pacu yang bisa melayani penerbangan penumpang sebanyak 72 juta orang per tahunnya.

"Rencananya Tiongkok akan memperluas kapasitas Bandara Daxing sehingga bisa menampung penumpang hingga 100 juta per tahunnya," demikian pernyataan seorang pejabat otoritas penerbangan sipil saat memberikan keterangan pada China Newsweek edisi Maret lalu. Jika hal ini terjadi, maka Bandara Daxing akan jadi salah satu bandara tersibuk di dunia.

Konstruksi Bandara Daxing dirancang menyerupai bentuk bunga raksasa sehingga membentuk terminal bantara secara menyatu. Saat telah rampung, bandara raksasa ini akan terkoneksi dengan jaringan kereta komuter serta jaringan kereta supercepat dengan kecepatan kereta maksimal hingga 350 kilometer per jam.

Menurut perkiraan International Air Transport Association (IATA), pada 2020,bandara-bandara yang ada di Beijing, Manila, dan Singapura, akan mencapai kapasitas penuhnya. Sementara itu menurut ketua IATA Alexandre de Juniac dalam pernyataannya pada awal tahun ini mengatakan sekitar 7,8 orang diperkirakan akan terbang di seluruh penjuru dunia, dan setengah dari angka itu terbang dari atau terbang menuju kawasan Asia-Pasifik.

Merespons perkiraan itu, Li menyatakan bahwa keseluruhan pembanguna megaproyek Bandara Daxing akan rampung sebelum atau tepat waktu dan semua pengerjaannya akan sesuai dengan standar internasional.

"Dengan anggaran pembangunan 9,35 miliar dollar AS, bandara baru ini akan menggunakan 200 ribu ton baja. Jumlah itu sama dengan baja yang dipergunakan untuk membangun kapal induk Liaoning," kata Li.

Dalam keterangannya Li pun menyampaikan bahwa pengerjaan megaproyek bandara ini terus dikerjakan secara amat cepat agar bisa rampung sesuai jadwal dan diperkirakan kecepatana pengerjaannya setara dengan pembangunan gedung 18 lantai per harinya.

Setelah bandara baru ini rampung, kabarnya dua perusahaan maskapai penerbangan besar Tiongkok yaitu China Eastern Airlines Corp dan China Southern Airlines Co, akan memindahkan kantor pusat mereka ke Bandara Daxing ini.

AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top