Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tiongkok Luncurkan Satelit ASO-S Demi Mempelajari Matahari 24 Jam dalam Sehari

Foto : Istimewa

Ilustrasi peluncuran.

A   A   A   Pengaturan Font

"Detektor onboard mengambil gambar setiap beberapa detik atau menit, dan selama letusan matahari, mereka dapat dengan cepat meningkatkan kecepatan rana menjadi hanya satu detik untuk menangkap aktivitas matahari dengan lebih detail," kata Huang Yu, associate chief designer ASO-S.

Walaupun eksplorasi luar angkasa semakin jauh, Matahari tetap menjadi satu-satunya bintang yang dapat diakses untuk penyelidikan manusia. Tujuan ilmiah Kuafu-1 yakni melakukan pengamatan simultan dari suar Matahari dan lontaran massa korona (CME), yang selama ini diyakini dapat memengaruhi manusia di Bumi. CME yang kuat, misalnya, dapat menelurkan badai geomagnetik yang dapat mengganggu jaringan listrik, komunikasi radio, dan navigasi GPS.

Kuafu-1 diluncurkan pada saat kurva kenaikan aktivitas Matahari, di mana siklus matahari 11 tahun, yang dimulai pada paruh kedua tahun 2020 dan berakhir sekitar tahun 2031, diperkirakan akan mencapai puncaknya pada tahun 2024 hingga 2025. Seringnya letusan matahari inilah yang ditakutkan dapat melumpuhkan komunikasi dan penentuan posisi global seperti yang terjadi pada saat itu.

ASO-S bertujuan untuk melakukan pengamatan simultan dari suar dan CME untuk memahami koneksi dan mekanisme pembentukannya. Pesawat ruang angkasa juga akan mempelajari bagaimana energi diangkut melalui berbagai lapisan atmosfer matahari, dan bagaimana evolusi suar dan CME dipengaruhi oleh medan magnet matahari.

"Pemahaman kita tentang matahari masih jauh dari mendalam, dan bagaimana suar Matahari dan CME dapat terjadi dan mempengaruhi planet kita masih belum begitu jelas. Matahari adalah bintang yang paling dikenal tetapi paling aneh bagi umat manusia," kata Gan.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top