Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Energi Baru Terbarukan l Beijing Kembangkan Teknologi Fusi Nuklir Bagi Pembangkit Energi

Tiongkok Jadi Pelopor Energi Bersih

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Teknologi fusi nuklir yang menghasilkan energi bersih merupakan impian banyak pihak. Namun karena biayanya yang mahal, hanya sedikit negara saja termasuk Tiongkok yang bisa mengembangkannya.

BEIJING - Tiongkok diwartakan BBC saat ini sebagai negara pemimpin pengembangan energi bersih yang akan jadi panutan banyak negara lain. Energi bersih sekarang jadi sasaran banyak pihak karena kian meningkatkan kebutuhan akan energi serta semakin rusaknya lingkungan hidup.

Adapun pusat pengembangan energi bersih di Tiongkok berpusat di Provinsi Anhui. Di Pulau Ilmuwan yang berada di provinsi ini, terdapat sebuah konstruksi logam berkilauan besar berbentuk donat yang terbungkus dalam kotak bulat besar berkilau kira-kira sebesar apartemen dua lantai.

Konstruksi itu bernama Experimental Advanced Superconducting Tokamak (EAST). Di dalamnya terjadi fusi atom-atom hidrogen yang diubah menjadi helium yang bisa menghasilkan panas beberapa kali dari suhu inti Matahari. Magnet-magnet yang amat kuat mengendalikan reaksi itu dan suatu waktu bisa menghasilkan listrik dengan kapasitas yang amat besar.

Di seluruh dunia, para ilmuwan berupaya menjadi pelopor fusi nuklir. Amerika Serikat, Jepang, Korea, Brasil, dan Uni Eropa, telah terlebih dahulu memulainya, namun tak bisa meraih pencapaian ilmuwan di Anhui.

Menjaga reaksi fusi secara terbatas dalam lingkungan yang terkendali baru bisa terjadi sekitar 50 tahun lalu. Namun sayangnya waktu untuk menstabilkan kondisi itu terlalu singkat dan belum bisa menghasilkan panas yang bisa diubah menjadi listrik.

Saat Presiden Tiongkok, Xi Jinping, melakukan kunjungan ke EAST untuk mengetahui tingkat bahaya dari teknologi ini, Wakil Direktur EAST, Song Yuntao, mengatakan bahwa teknologi ini aman.

"Sebuah reaktor fusi lebih aman dibandingkan dengan reaktor fisi," kata Song. "Kurungan magnetik akan mengendalikan fusi. Saya bisa mematikan pasokan tenaganya dan ini benar-benar aman. Tak akan terjadi bencana nuklir," imbuh dia.

Reaktor nuklir saat ini mengandalkan pada fisi dan pemisahan sebuah atom yang menyisakan limbah beracun yang harus disimpan secara aman sekitar puluhan ribu tahun.

Sementara pembangkit listrik fusi nuklir berasal dari gabungan dua inti untuk membuat satu inti dan kemudian magnet di dalam dinding internal donat akan menahan reaksi (disebut plasma) di dalam tabung besar. Proses ini sama sekali tak menyisakan limbah.

Teknologi Mahal

Dibalik keamanan, ternyata teknologi ini bisa dibilang tak murah. Dibutuhkan biaya 15 ribu dollar AS per hari untuk menyalakan mesin dan biaya itu belum termasuh upah bagi ratusan staf khusus, biaya pembangunan reaktor dan lain sebagainya.

"Ilmuwan dan insinyur masih harus melakukan terobosan besar bagi reaksi fusi, juga sokongan dana yang cukup besar dari pemerintah," kata Song. "Proyek ini memang amat mahal, namun menurut saya setimpal dengan pembangunan umat manusia yang berkelanjutan," imbuh dia.

Dikatakan pula oleh Song bahwa Tiongkok akan terus melakukan pengembangan teknologi fusi nuklir dalam jangka waktu 5 tahun ke depan karena alasan semakin tingginya kebutuhan atas energi.

Jika proyek pengembangan ini berhasil, maka Tiongkok akan jadi negara pertama yang berhasil membuat reaktor fusi nuklir dan jadi negara pelopor dalam pembangkit energi bagi masa depan.

BBC/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top