Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Keamanan Regional l Beijing Ingin Amankan Koridor Ekonomi dan Tumpas Militan

Tiongkok Ingin Dirikan Pangkalan Militer di Afghanistan

Foto : AFP/NICOLAS ASFOURI

Pertemuan Tril ateral l Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi (tengah), berfoto bersama dengan Menlu Afghanistan, Salahuddin Rabbani (kiri) dan Menlu Pakistan, Khawaja Muhammad Asif, dalam konferensi pers bersama usai pertemuan trilateral di Beijing pada 26 Desember 2017 lalu. Salah satu agenda pertemuan trilateral yaitu rencana Tiongkok membangun pangkalan militer di Afghanistan bagi menghalau masuknya militan ke Tiongkok.

A   A   A   Pengaturan Font

Tiongkok khawatir kelompok-kelompok militan akan lari ke negaranya melalui Afghanistan. Kehadiran mereka diprediksi akan mengganggu inisiatif perluasan pengaruh dan ekonomi yang dicanangkan Presiden Xi Jinping.

KABUL - Tiongkok diwartakan saat ini sedang melakukan lobi dengan pemerintah Afghanistan bagi rencana didirikannya pangkalan militer.

Rencana ini disebut Beijing untuk menangkal masuknya kelompok-kelompok militan ke pedalaman Tiongkok serta membantu Afghanistan di bidang pertahanan," demikian pernyataan seorang pejabat Afghanistan pada Jumat (2/2).

Pangkalan militer Tiongkok nantinya akan didirikan di daerah terpencil Afghanistan yaitu di koridor Pegunungan Wakhan, sebuah lokasi perbatasan dimana pasukan kedua negara kabarnya sering melakukan patroli bersama.

Walau lokasinya terpencil dan memiliki suhu dan kondisi alam yang ekstrem, wilayah perbatasan ini merupakan akses masuk ke Provinvi Xinjiang, sebuah wilayah bergejolak di Tiongkok, dari Afghanistan.

Juru bicara Wakil Kementerian Pertahanan Afghanistan, Mohammad Radmanesh, mengatakan rencana pendirian pangkalan militer ini pernah dibahas di Beijing pada Desember lalu, namun belum terlalu rinci untuk ditindaklanjuti.

"Kami akan membuat pangkalan militer itu dan pemerintah Tiongkok sudah berkomitmen membantu dalam aspek keuangan, penyediaan peralatan dan pelatihan bagi tentara Afghanistan," kata Radmanesh.

Terkait adanya laporan patroli bersama antara tentara Afghanistan dan Tiongkok di koridor Wakhan, pihak Beijing dan Kabul telah mengeluarkan bantahan. "Tentara Tiongkok sama sekali tak melakukan operasi militer di koridor Wakhan," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Tiongkok.

Koridor Ekonomi

Keinginan Tiongkok untuk mendirikan pangkalan di Afghanistan seiring dengan inisiatif Presiden Xi Jinping untuk perluasan ekonomi dan pengaruh. Beijing sudah menginvestasikan miliaran dollar bagi megaproyek infrastruktur di Asia Selatan.

Menurut sejumlah analis di Tiongkok, potensi instabilitas di Afghanistan bisa mengacaukan keamanan regional yang mengganggu ambisi Tiongkok tersebut. Beijing khawatir jika warga Uighur yang merupakan anggota East Turkestan Islamic Movement (ETIM) menempuh jalur Wakhan menuju Xinjiang dan membuat kekacauan di sana.

Beijing juga mengkhawatirkan militan Islamic State (ISIS) yang kabur dari Irak dan Suriah, pergi melintas ke Asia Tengah dan menuju Xinjiang via Afghanistan, atau melalui koridor Wakhan untuk masuk ke Tiongkok.

"Beijing khawatir militansi bisa jadi ancaman kepentingan ekonomi di kawasan tersebut," kata Ahmad Bilal Khalil, analis Center for Strategic and Regional Studies yang bermarkas di Kabul. "Mereka ingin agar Afghanistan aman," imbuh dia.

Menurut estimasi Khalil, Beijing telah memberi bantuan Kabul lebih dari 70 juta dollar AS dalam bentuk bantuan militer sepanjang tiga tahun terakhir. Sementara total biaya yang digelontorkan Beijing bagi rencana mengamankan Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan yang menghubungkan wilayah barat Tiongkok ke Samudera Hindia via Pakistan yaitu 54 miliar dollar AS.

Menurut penulis buku berjudul The China-Pakistan Axis, Andrew Small, hubungan baik antara Beijing, Kabul, dan Pakistan, bisa berpengaruh baik bagi kampanye penumpasan militan, bahkan bisa mendesak mereka (kelompok-kelompok pemberontak) ke meja perundingan.

"Pada akhirnya Tiongkok akan jadi negara penentu karena kekuatan ekonomi dibandingkan negara-negara lain. Jalinan kerja sama antara 3 negara tersebut bisa berpengaruh baik bagi perekonomian mereka," pungkas Small. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top