Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral

Tiongkok Diharapkan Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Global

Foto : ISTIMEWA

TIONGKOK

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Perdana Menteri Tiongkok, Li Qiang, dalam pertemuannya dengan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva, di Beijing, Senin, (25/3) menyerukan kerja sama yang lebih erat dengan lembaga internasional tersebut. Dalam kesempatan itu, Li mengatakan kalau Tiongkok telah menetapkan target pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar 5 persen tahun ini, yang merupakan kabar positif bagi perekonomian global.

Sejak awal tahun ini, kata Li, ekonomi Tiongkok terus pulih dan menjadi lebih baik sekaligus menjadi awal yang baik dalam meletakkan fondasi yang solid untuk memenuhi target pembangunan ekonomi dan sosial tahun ini.

Dalam jangka panjang, sambung Li, ekonomi Tiongkok memiliki keunggulan dalam institusi, pasar, industri, sumber daya manusia, dan inovasi, dengan faktor-faktor fundamental untuk pembangunan jangka panjang yang sehat tidak berubah dan tidak akan berubah.

Tiongkok, tambahnya, mendukung IMF untuk terus memainkan peran dalam tata kelola utang global dan berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi dunia. "Kami berharap IMF terus memainkan peran positif menegakkan globalisasi ekonomi dan perdagangan bebas, menjaga rantai industri dan pasokan global tetap stabil dan tanpa hambatan, serta mendorong perekonomian dunia yang terbuka," katanya.

Sementara itu, Georgieva mengatakan pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada tahun lalu telah melampaui ekspektasi dan mempertahankan momentum pembangunan yang baik di bidang-bidang, seperti ekonomi hijau, ekonomi digital, dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

IMF tidak menyetujui politisasi isu ekonomi, dan ingin memperdalam kerja sama dengan Tiongkok untuk transformasi dan peningkatan ekonomi, reformasi, serta keterbukaan negara itu, dan meningkatkan representasi serta suara mereka di IMF," kata Georgieva.

Pakar ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya), Wibisono Hardjopranoto, mengatakan IMF dan Tiongkok yang telah menjadi motor pertumbuhan global. "Dengan target pertumbuhan 5 persen yang ditetapkan, IMF berharap Tiongkok dapat lebih ekspansif mendorong pertumbuhan global melalui langkah-langkah ekspansi investasinya ke negara-negara berkembang," katanya.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top