Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Pandemi I 2,1 Miliar Warga Tiongkok Diperkirakan Mudik Selama Imlek

Tiongkok: Covid-19 Lampaui Puncaknya saat Libur Imlek

Foto : AFP/Hector RETAMAL

Pulang Kampung l Penumpang kereta tiba di Stasiun Hankou di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada Jumat (20/1). Kementerian Transportasi Tiongkok memperkirakan sebanyak 2,1 miliar warga diperkirakan pulang ke kampung halamannya pada musim libur Imlek tahun ini.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Sun Chunlan, mengatakan wabah Covid-19 berada pada tingkat yang relatif rendah. Pernyataan itu dipublikasikan oleh media pemerintah pada Kamis (19/1) malam, setelah pejabat kesehatan mengatakan jumlah pasien korona di klinik, ruang gawat darurat, dan dengan kondisi kritis telah mencapai puncaknya.

Namun, ada keraguan yang menyebar tentang wabah yang membanjiri rumah sakit dan krematorium sejak Beijing mencabut kebijakan nol Covid dan syarat pengujian massal bulan lalu.

Beberapa ahli kesehatan memperkirakan bahwa lebih dari satu juta orang akan meninggal akibat penyakit tersebut di Tiongkok tahun ini, dengan perusahaan data kesehatan yang berbasis di Inggris, Airfinity, memperkirakan angka kematian akibat Covid-19 dapat mencapai 36.000 orang per hari pada pekan depan.

"Saat ini, pandemi secara keseluruhan di negara ini berada pada tingkat yang relatif rendah," kata Wakil PM Sun dalam komentarnya yang dilaporkan oleh kantor berita pemerintahXinhua.

"Jumlah pasien kritis di rumah sakit terus menurun, meskipun misi penyelamatan masih berat," imbuh dia.

Komentar Sun muncul sehari sebelum puncak mudik pada libur Tahun Baru Imlek, Jumat (20/1), salah satu hari tersibuk di seluruh Tiongkok sejak pandemi merebak pada akhir 2019. Menurut perkiraan Kementerian Transportasi Tiongkok, sebanyak 2,1 miliar warga diperkirakan pulang ke kampung halamannya sejak 7 Januari dan 15 Februari mendatang.

Para penumpang yang sarat membawa koper dan kotak-kotak hadiah, memadati kereta pada Jumat. "Semua orang ingin sekali pulang ke rumah. Bagaimanapun juga, kami sudah lama tidak bertemu dengan keluarga kami," kata seorang pria berusia 30 tahun bermarga Li di stasiun kereta barat Beijing.

Sementara itu regulator internet Tiongkok mengatakan pada pekan ini bahwa mereka akan menyensor informasi palsu tentang penyebaran virus yang dapat menyebabkan sentimen suram selama perayaan Tahun Baru Imlek.

Permintaan Penting

Sementara itu Presiden Tiongkok, Xi Jinping, mengatakan ia prihatin dengan masuknya wisatawan ke daerah pedesaan yang memiliki sistem medis lemah.

Tiongkok melaporkan lonjakan besar dalam rawat inap Covid-19 dalam awal pekan tahun ini hingga 15 Januari, ke level tertinggi sejak pandemi dimulai, menurut laporan yang diterbitkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Kamis lalu.

Rawat inap di rumah sakit naik 70 persen dari pekan sebelumnya menjadi 63.307, menurut WHO, mengutip data yang disampaikan oleh Beijing.

Meskipun pembukaan kembali Tiongkok terbukti membahayakan, investor berharap bahwa hal itu pada akhirnya akan membantu menghidupkan kembali ekonominya senilai 17 triliun dollar AS.

"Pasar secara luas mengantisipasi lonjakan permintaan yang terpendam akan dilepaskan dari pembukaan kembali ekonomi RRT," kata para analis Nomura dalam sebuah catatan.

Para analis memperingatkan bahwa penurunan kekayaan rumah tangga dan lonjakan pengangguran kaum muda, merupakan dampak dari penguncian selama bertahun-tahun, dan dapat meredamrebound.

Menurut perkiraan, pengeluaran wisatawan Tiongkok untuk perjalanan telah tumbuh menjadi 255 miliar dollar AS pada 2019 sebelum pandemi dan menyumbang 33 persen dari pengeluaran di pasar barang pribadi mewah global.DW/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top