Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral

Tiongkok Berupaya Rebut Pengaruh di Filipina

Foto : AFP/Mark R CRISTINO

Pertemuan Xi-Duterte l Presiden Tiongkok, Xi Jinping (kiri), berjabat tangan dengan Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, usai konferensi pers bersama di Istana Kepresidenan Malacanang, Manila, pada Selasa (20/11). Dalam konferensi pers ini, Presiden Xi menyatakan ingin membantu Filipina dalam pembangunan megaproyek infrastruktur senilai miliaran dollar AS.

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Presiden Tiongkok, Xi Jinping, pada Selasa (20/11) melakukan kunjungan kenegaraan ke Filipina. Dalam sambutannya, Presiden Xi menyebut bahwa kunjungannya yang pertama ke Filipina ini dimaksudkan untuk meningkatkan hubungan bilateral melalui penggelontoran bantuan bagi megaproyek infrastruktur senilai miliaran dollar AS.

"Kunjungan saya ini merupakan tonggak sejarah dalam hubungan antara dua negara," kata Presiden Xi.

Saat Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, mulai berkuasa pada 2016, ia menyatakan siap "berpisah" dengan negara sekutu lamanya yaitu Amerika Serikat (AS).

Sejak itu, Tiongkok dan AS berlomba untuk memperebutkan pengaruhnya di kawasan Pasifik. Beijing pun berjanji untuk menawarkan investasi dan pinjaman bagi pembangunan infrastruktur pada Filipina senilai 24 miliar dollar AS.

Namun dua tahun kemudian, Presiden Duterte menuai kritik dengan tudingan terlalu condong ke Beijing dan terlalu lunak dalam memperkarakan sengketa di Laut Tingkok Selatan (LTS).

"Bagi Filipina, kunjungan Presiden Xi ini bukan semata kunjungan balasan, namun merupakan peristiwa sejarah," kata Presiden Duterte saat pidato penyambutan Presiden Xi di Istana Kepresidenan Malacanang. Presiden Duterte pernah melakukan kunjungan ke Tiongkok pada 2016 lalu.

Dalam kunjungan ini, Tiongkok dan Filipina akan menandatangani sejumlah kesepakatan, termasuk kesepakatan kerja sama dalam eksplorasi migas.
Sebelumnya Tiongkok sejak 2013, telah menggelontorkan pinjaman puluhan miliar dollar AS sebagai bagian dari upaya untuk memperluas pengaruh politiknya secara global agar bisa menandingi pengaruh AS sejak pasca Perang Dunia II di kawasan Asia.

Aksi Protes

Presiden Xi akan berada di Filipina selama dua hari dan terakhir kali Presiden Tiongkok berkunjung ke Filipina terjadi pada 13 tahun lalu. Namun kunjungan Presiden Tiongkok ini juga disambut protes ratusan demonstran yang menyatakan penolakan atas upaya untuk meningkatkan hubungan lebih erat dengan Beijing.

"Filipina tidak untuk dijual," dan "Tiongkok enyah dari perairan Filipina," demikian teriak para demonstran yang menolak kedatangan Presiden Xi di depan kantor Kedutaan Besar Tiongkok di Manila.

Berdasarkan hasil survei terhadap 1.500 warga Filipina yang diumumkan pada Selasa kemarin, sebanyak 84 persen menyatakan ketidaksetujuan mereka atas rencana Tiongkok membantu Filipina dalam pembangunan infrastruktur dan bantuan militer.

Menurut analis politik asal Filipina, Richard Heydarian, janji Beijing terhadap Manila merupakan upaya Tiongkok untuk meredam isu sengketa di LTS. Namun hal itu tak menjadi jaminan bahwa pada akhirnya Tiongkok akan memenangkan diplomasi. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top