Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perang Dagang

Tiongkok: AS Tak Ingin Perselisihan Berlanjut

Foto : AFP/MOHD RASFAN

Pertemuan Bilateral - Menlu AS Mike Pompeo menyalami Menlu Tiongkok, Wang Yi, usai pertemuan bilateral di sela-sela pertemuan para menlu ASEAN di Singapura, Jumat (3/8).

A   A   A   Pengaturan Font

SINGAPURA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Tiongkok, Wang Yi, melakukan pertemuan dengan Menlu AS, Mike Pompeo, di sela-sela pertemuan para menlu ASEAN di Singapura, Jumat (3/8).

Keduanya dikabarkan sempat membahas penyelesaian perselisihan perdagangan antara AS dan Tiongkok. "Sebagai dua anggota Dewan Keamanan PBB dan dua ekonomi terbesar di dunia, kami tentu saja harus mempertahankan pembicaraan setiap saat.

Kerja sama adalah satu-satunya pilihan yang tepat untuk Amerika Serikat dan Tiongkok. Ini adalah harapan bersama komunitas internasional," ujar Wang Yi kepada media.

Wang menambahkan, kedua negara juga akan melakukan pembahasan yang saling menguntungkan berdasarkan pijakan yang sama.

"Kami bersedia menyelesaikan keprihatinan kedua belah pihak melalui pembicaraan atas dasar pijakan yang sama dan saling menghormati. Dia (Pompeo) juga sependapat, dan mengatakan tidak ingin perselisihan ini berlanjut," tambah Wang.

Namun, Wang menolak bila disebut pertemuan dengan Menlu Pompea membahas secara khusus tentang perdagangan.

"Kami tidak berbicara secara detail seperti itu. Namun, sebagaimana media massa ketahui, bagaimana bisa sebuah pembicaraan berlangsung dalam tekanan seperti ini?" ujarnya.

Seperti diketahui, Presiden AS, Donald Trump, telah menginstruksikan kepada para pejabat perdagangannya agar mempersiapkan penambahan tarif impor hingga 25 persen pada produk impor Tiongkok senilai 200 miliar dollar AS.

Sejauh ini, AS telah memberlakukan bea impor senilai 34 miliar dollar AS sebagai bagian tahap pertama dari 50 miliar dollar AS.

Melanggar WTO

Sementara itu, ketika memberikan keterangan pers, Menlu Wang Yi memperingatkan langkah sepihak Amerika dan menilai kenaikan tarif impor bertentangan dengan prinsip Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) serta akan berdampak kepada Amerika sendiri.

"Di era globalisasi, produk dari berbagai negara terhubung melalui rantai nilai dan industri," ungkap Wang. Dia kemudian mengungkapkan hampir 60 persen ekspor Tiongkok ke AS diproduksi oleh perusahaan multinasional dan internasional AS di daratan Tiongkok dan tidak diproduksi di pasar AS.

"Jadi, peningkatan tarif sebenarnya menarget produk dari perusahaan-perusahaan Amerika sendiri."

Wang Yi juga menjelaskan bahwa tekanan akibat peningkatan tarif juga akan kembali pada rakyat Amerika sendiri.

"Amerika bermaksud mengurangi ekspor produk-produk Tiongkok dengan menaikkan tarif impor yang tidak diproduksi di dalam Amerika dan itu berarti AS terpaksa mengimpornya dari negara-negara lain," pungkas Wang.

Sebelumnya, Wang menyatakan upaya AS menekan Tiongkok akan sia-sia dan dia mendesak para pembuat kebijakan perdagangan agar menenangkan diri.

"Kita harapkan mereka yang langsung terlibat dalam membuat kebijakan perdagangan Amerika Serikat dapat menenangkan diri, mendengarkan aspirasi konsumen AS, dan seruan bersama dari komunitas internasional," ujarnya. Ant/SB/AR-2

Penulis : Antara, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top