Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelanggaran Teritorial

Tiongkok Ancam Inggris Putuskan Hubungan Dagang

Foto : istimewa

Kapal Albion - Kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Inggris, HMS Albion, memasuki dan berlayar di perairan Laut Tiongkok Selatan tanpa izin pada 31 Agustus 2018. Tiongkok melakukan protes dan menganggap Inggris memprovokasi kawasan LTS.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Tiongkok mengancam akan memutuskan hubungan dagang dengan Inggris setelah kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Inggris, HMS Albion, memasuki dan berlayar di perairan Laut Tiongkok Selatan tanpa izin.

"Inggris melakukan provokasi. Sebuah kapal Inggris telah memasuki perairan teritorial Tiongkok di sekitar Kepulauan Paracel pada 31 Agustus 2018, tanpa izin.

Angkatan Laut Tiongkok telah memperingatkan agar kapal tersebut meninggalkan perairan," tegas pejabat dari Kementerian Luar Negeri Tiongkok melalui sebuah pernyataan.

Tiongkok telah lama mengklaim hampir 90 persen wilayah di Laut Tiongkok Selatan. Meski klaim Tiongkok itu telah dimentahkan Pengadilan Arbitrase Permanen (PCA), pemerintahan Presiden Xi Jinping berkeras memprotes setiap entitas asing, terutama militer, yang berlayar di Laut Tiongko Selatan.

Klaim Tiongkok tersebut juga bertabrakan dengan klaim sejumlah negara terutama di negara di Asia Tenggara seperti Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam, hingga Taiwan. Tetapi Inggris tidak mengakui klaim kawasan perairan di Kepulauan Paracel itu.

Saat berlayar, menurut pejabat Inggris, Albion berada di 12 mil laut batas perairan internasional. kapal perang Albion saat itu mengangkut satu kontingen marinir Inggris.

Albion melintas di Laut Tiongkok Selatan saat melakukan perjalan ke Ho Chi Minh City setelah mengalami perbaikan dan latihan di sekitar Jepang.

Beijing menyambutnya dengan mengerahkan satu kapal pemburu dan dua helikopter untuk menghadang kapal Inggris. Namun kedua belah pihak bisa menahan diri sehingga tidak terjadi insiden.

Bahkan surat kabar China Daily menganggap pelayaran Albion di dekat Kepulauan Paracel berisiko bisa merusak setiap peluang dalam perundingan dagang kedua negara, terutama setelah London resmi keluar dari Uni Eropa.

"Tiongkok dan Inggris telah sepakat untuk secara aktif mengeksplorasi kemungkinan membahas perjanjian perdagangan bebas setelah Brexit berlaku.

Setiap tindakan yang merugikan kepentingan utama Tiongkok hanya akan merusak negosiasi," bunyi laporan editorial koran tersebut, Jumat (7/9).

Bulan lalu, Tiongkok dan Inggris memang telah sepakat meninjau peluang kerja sama perdagangan bilateral pasca-Brexit berlaku Maret 2019. London telah lama merayu Beijing untuk mempertahankan hubungan dagang setelah Brexit berlaku.

Meski begitu, pembicaraan resmi kedua negara tidak bisa dimulai sampai Inggris secara resmi meninggalkan Uni Eropa. Jika kerja sama perdagangan tersebut disetujui, ini akan menjadi kemenangan politik yang signifikan bagi pemerintahan Perdana Menteri Theresa May.

Meski begitu, peninjauan hubungan dagang keduanya diperkirakaan memakan waktu hingga bertahun- tahun.

Melalui pernyataan, Kementerian Pertahanan Tiongkok juga mengatakan bahwa upaya bersama yang dilakukan Beijing bersama negaranegara Asia Tenggara selama ini sudah mampu menjaga stabilitas Laut Tiongkok Selatan.

"Negara-negara tertentu dari luar kawasan tidak mengerti ini, dan mengirim kapal-kapal militer serta pesawat militernya ke Laut Tiongkok Selatan untuk membuat masalah dan mengancam perdamaian serta stabilitas regional." AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top