Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tingkatkan Pelayanan, Lapas Luwuk Buka Layanan Wartelpas untuk Narapidana

Foto : ANTARA/Basri Marzuki

Seorang warga binaan berjalan keluar ruangan usai berkomunikasi dengan keluarganya menggunakan telepon genggam di ruang Wartelpas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Luwuk di Banggai, Sulawesi Tengah, Senin (21/8/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

Luwuk - Tingkatkan pelayanan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Luwuk Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, membuka layanan Warung Telekomunikasi Lapas ("Wartelpas") sebagai sarana bagi narapidana berkomunikasi dengan keluarga secara gratis.

"Ini salah satu kebijakan kam, karena narapidana tidak dibolehkan membawa telepon seluler ke dalam blok atau ruang tahanansehingga kami buka layanan ini untuk memudahkan komunikasi mereka dengan keluarganya," kata Plt Kepala Lapas Kelas IIB Luwuk Syahruddin di Luwuk, Senin.

Ia menjelaskanlayanan "Wartelpas" sudah berjalan sekitar tiga bulan sebagai bentuk terobosan yang merupakanbagian pembinaan di mana "Wartelpas" ini menggunakan telepon seluler dengan durasi komunikasi 10 menit per narapidana.

Otoritas lapas menyediakan ruangan khusus dengan penjagaan ketat oleh petugasdan layanan ini dibuka setiap hari kerja untuk mengakomodasi 320 narapidana berkomunikasi dengan keluarga mereka, katanya.

"Ruang komunikasi menjadi hiburan bagi merekakarena setiap hari bisa berkomunikasitanpa harus keluarga maupun kerabatnya datang berkunjung. Meski begitu layanan kunjungan tetap dibuka," ujarnya.

Selain komunikasi lewat telepon, katanya, narapidana bisa mengakses sambungan telepon video atauVideo Cellyang mana pihak otoritas lapas menyediakan jaringan internet dalam menunjang layanan tersebut.

Selain "Wartelpas", kata dia, pihaknya menyiapkan ruangan khusus untuk kunjungan bagi keluarga narapidana setiap hari kerja mulai pukul 08.00 Wita-11:30 Wita.

"Setiap pengunjung tidak diizinkan menggunakan sepatu, ini dilakukan guna mencegah penyelundupan barang-barang yang tidak diperbolehkan. Kami menyiapkan sandal untuk pengunjung. Pemeriksaan barang bawaan di pintu masuk tetap dilakukan sesuai protapnya," ucap Syahruddin.

Ia menambahkanbentuk terobosan lain dilakukan otoritas Lapas Luwukberupa pemberdayaan narapidana melalui peningkatan keterampilan dengan tujuan setelah mereka selesai menjalani pembinaan pemasyarakatan bisa mandiri.

"Harapannya setelah mereka kembali ke lingkungan masyarakat bisa hidup mandiri karena sudah memiliki keterampilan untuk membuka kegiatan usaha," kata dia.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top