Tingkatkan Kewaspadaan, Climate Central Laporkan Potensi Kejadian Gelombang Panas di Indonesia
Ilustrasi: Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan pantauan suhu udara di Kantor BMKG, Jakarta, Senin (6/5/2024).
Jakarta - Laporan yang dikeluarkan oleh Climate Central memperlihatkan potensi dua kejadian gelombang panas (heatwave) yang sebelumnya terjadi di Indonesia terulang kembali, mengingat probabilitasnya mencapai tertinggi kedua dan ketiga di seluruh dunia.
Dalam laporan yang dikeluarkan oleh Climate Central, World Weather Attribution (WWA), dan Red Cross Red Crescent Climate Centre, yang dikutip di Jakarta, Kamis, mengulas potensi terjadinya gelombang panas dan jumlah orang yang terpapar oleh cuaca ekstrem di seluruh belahan dunia, termasuk di Indonesia.
Berdasarkan laporan yang dirilis pada 28 Mei 2024 itu menemukan bahwa rasio probabilitas (probability ratio) dua kejadian gelombang panas di Indonesia tercatat menjadi yang tertinggi kedua dan ketiga di seluruh dunia.
Rasio probabilitas yang dimaksud menunjukkan peningkatan kemungkinan atau potensi terjadinya suatu peristiwa akibat dari perubahan iklim yang disebabkan manusia.
Temuan dari studi yang dilakukan ketiga lembaga itu memperlihatkan dua kejadian gelombang panas yang terjadi di Indonesia dan Filipina menempati rasio probabilitas tertinggi kedua dan ketiga di dunia atau memiliki potensi terjadi hal serupa.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya