Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tingkatkan Kewaspadaan, Climate Central Laporkan Potensi Kejadian Gelombang Panas di Indonesia

Foto : ANTARA/Aprillio Akbar

Ilustrasi: Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan pantauan suhu udara di Kantor BMKG, Jakarta, Senin (6/5/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Kejadian pertama adalah gelombang panas yang terjadi di Indonesia dan Filipina pada 2-7 April 2024 dengan skor rasio probabilitas 29. Sementara posisi ketiga adalah gelombang panas yang terjadi 26-31 Oktober 2023 yang memiliki skor rasio probabilitas sebesar 25.

Indikasi dari rasio probabilitas itu adalah skor 25 berarti perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia membuat kejadian tersebut 25 kali lebih mungkin terjadi.

Wilayah dengan skor probabilitas tertinggi menurut laporan itu adalah gelombang panas yang terjadi di Kepulauan Marshall dan Mikronesia, dengan skor tercatat sebesar 35 untuk kejadian periode 7-12 Maret 2024.

Laporan itu juga menemukan bahwa selama periode 12 bulan, sebanyak 6,3 miliar orang atau sekitar 78 persen dari populasi global mengalami cuaca panas ekstrem setidaknya selama 31 hari, yang setidaknya dua kali lebih mungkin terjadi akibat perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.

Selain ituselama 12 bulan terakhir di seluruh dunia perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia menambah rata-rata suhu panas ekstrem selama 26 hari lebih lama dibandingkan jika bumi tidak mengalami perubahan iklim.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top