Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peremajaan Miss V

Tingkatkan Kepercayaan Diri dan Kualitas Hidup

Foto : foto-foto: istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Bukan hanya kulit, miss V sebagai organ vital dalam hubungan seksual juga bisa diremajakan kembali berkat kemajuan teknologi kedokteran dan kecantikan yang berkembang pesat seperti sekarang.

Miss V ternyata bisa diremajakan kembali, salah satunya dengan menggunakan teknologi laser untuk remodeling jaringan organ seksual perempuan ini.

Hal tersebut diungkapkan dokter Ni Komang Yeni Dhanasari, ahli kebidanan dan kandungan dari Bamed Women's Clinic Jakarta, Selasa (27/11).

"Remodeling jaringan menggunakan teknologi laser ini bisa mengembalikan jaringan miss V menjadi muda lagi," jelas Ni Komang dalam seminar Peremajaan Vagina: Sekadar Tren atau Kebutuhan.

Menurutnya, peremajaan miss V bukan hanya sekadar soal mencari kenikmatan seksual saja. "Tapi juga bertujuan untuk membantu meraih kematangan fisik sehingga pasien bisa meningkatkan kerpercayan diri dan kualitas hidupnya," tambah Ni Komang.

Sementara itu, CEO Bamed Healthcare Group Yassin Yanuar Mohammad, mengatakan peremajaan vagina bisa secara non invasif, semi invasif, maupun invasif, untuk memperbaiki jaringan dan kelenturan dinding vagina sehingga meningkatkan sensasi saat bersetubuh.

"Sebagai bagian dari Bamed Healthcare Group, Bamed Women's Clinic selalu berusaha berinovasi untuk memberikan layanan terbaik dalam rangka menunjang kualitas hidup perempuan Indonesia," kata Yassin terkait pelayanan peremajaan vagina di Bamed Women's Clinic.

Peremajaan vagina, menurut dokter Dasep Suwanda, salah satu pembicara dalam seminar tersebut, bisa melalui beberapa prosedur operasi, sama halnya dengan persiapan operasi secara umum, tetapi peremajaan vagina ini tidak bisa dilakukan saat perempuan sedang hamil.

"Semua prosedur peremajaan vagina tidak dapat dilakukan saat perempuan sedang hamil, tetapi boleh dilakukan 3 bulan pasca melahirkan maupun ibu menyusui, " jelasnya.

Perhatikan Saran Ahlinya

Menjaga kesehatan dan kebersihan organ kewanitaan penting dilakukan setiap wanita, selain untuk mencegah penyakit, merawat daerah intim juga sangat penting untuk menunjang kepercayaan diri. Demikian dikemukakan praktisi kesehatan dokter Sonia Wibisono.

"Secara higienis setiap hari sangat penting menjaga kekeringan organ intim tidak boleh basah. Kalau celana dalam basah bisa diganti jangan didiamkan. Kalau nggak bisa pakai lapisan yang bisa diganti," ucapnya.

Dia menyarankan kepada wanita agar berhati-hati ketika menggunakan air seperti di fasilitas toilet umum yang kebersihannya belum tentu terjamin.

"Hati-hati menggunakan air di toilet umum karena di Indonesia masih belum bersih. Airnya dapat dari mana, misalnya dapat dari kran kadang krannya karatan makanya tidak bisa jadi jaminan," ujarnya.

Dia mengingatkan kepada wanita agar tidak sembarangan menggunakan sabun untuk membersihkan organ kewanitaan. Sebab, jika salah bisa membunuh bakteri baik yang ada di organ kewanitaan tersebut.

"Organ intim wanita sifatnya asam antara 3,5 sampai 4,5 pH dan memang harus dipelihara karena ada bakteri yang gunanya menjaga kesehatan organ intim itu. Asamnya harus ada karena bakteri baik menjaga organ intim wanita dan itu tidak boleh mati kalau mati terkena sabun lain yang bukan khusus untuk organ intim bisa menyebabkan kanker makanya harus pakai sabun khusus," pungkasnya.

Pada kesempatan yang berbeda, dokter Rino Bonti Tri H Santi, spesialis kandungan dan kebidanan dari Rumah Sakit Bunda Jakarta mengingatkan perempuan wajib membersihkan area organ intimnya agar tak bermasalah, salah satunya keputihan tak normal.

"Salah satu yang perlu Anda perhatikan adalah teknik membasuh miss V yang benar, yakni dari arah depan ke belakang. Setelah itu seka menggunakan handuk," ujarnya.

Rino mengatakan sebagian perempuan selama ini justru membasuh area intimnya dengan teknik sebaliknya yakni dari belakang ke depan. Cara ini tak tepat. "Jika salah, ini bisa menyebabkan keputihan," katanya.

Untuk membersihkan area kewanitaan sebenarnya cukup menggunakan air bersih. Namun, jika diperlukan, cairan pembersih juga bisa menjadi pilihan tambahan.

"Kalau pakai cairan, sampai berbusa lalu bilas dan lap menggunakan handuk," tutur Rino.

Keputihan sebenarnya merupakan kondisi wajar yang dialami seorang perempuan. Kondisi ini berubah tak normal bila memiliki tanda seperti warna lendir tak bening melainkan kekuningan atau justru kehijauan, muncul rasa gatal di area organ intim perempuan bahkan panas dan berbau. gma/R-1

Sehatkah Organ Intim Anda?

Menurut dokter Neni Anggraeni, spesialis kebidanan dan kandungan dari RSB Permata Sarana Husada, Tangerang Banten, ada tiga indikator yang bisa Anda kenali untuk mengukur kesehatan organ intim.

Pertama, kelembapan area intim yakni ber-Ph 3,8-4,5 dan ini sifatnya asam. Lalu, tidak berbau.

Kedua, indikator lainnya adalah lendir. Vagina yang sehat mengeluarkan lendir yang bening atau berwarna putih seperti putih telur bukannya kuning, cokelat atau kehijauan dan kental.

"Ketiga, vagina yang kering menjadi salah satu tanda organ itu tak sehat. Kondisi ini menandakan ada masalah dalam keseimbangan flora di area intim," ujarnya.

Pada kondisi yang lebih parah, bahkan muncul radang, lecet, sensasi gatal, seperti terbakar, nyeri dan bau di area intim.

Tanda lainnya adalah muncul benjolan pada vagina bagian luar atau ada bagian vagina yang sedikit melepuh dan sakit saat buang air kecil.

Terkait dengan penggunaan sabun untuk membersihkan miss V, Neni mengatakan, sabun untuk badan sifatnya basa. Sementara miss V bersifat asam. "Untuk area kewanitaan jangan dibersihkan dengan sabun," katanya.

Jika tetap memaksakan membersihkan organ intim dengan sabun, maka keseimbangan flora di area itu bisa terganggu. "Akibatnya, berbagai masalah kesehatan di sekitar area itu bisa muncul, semisal keputihan dan lainnya," tambahnya.

Neni menyarankan menggunakan air sebenarnya sudah cukup untuk membersihkan area kewanitaan bagian luar. Jika perlu, bisa menggunakan bahan yang Ph-nya asam dan mengandung bahan alami sehingga tak menyebabkan iritasi pada miss V.

"Kalau aktivitas padat, cairan (keputihan) banyak, bukan langsung dibersihkan. Lihat dulu, kalau terlalu banyak segera ganti celana dalam. Keringkan area V. Namun, setiap ada cairan langsung dibersihkan enggak bagus juga. Flora dalam vagina kalau sering dibersihkan akan tergganggu. Malah patogen bertambah pesat," pungkasnya. gma/R-1

Komentar

Komentar
()

Top