Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pemberdayaan Warga

Tingkatkan Digitalisasi Pertanian

Foto : istimewa

Wakil Presiden RI, Ma’ruf Amin

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pelatihan digitalisasi pertanian baik on farm maupun off farm harus ditingkatkan agar petani dan peternak bisa meningkatkan produksi serta memasarkan hasil ke pasar lebih luas. Demikian disampaikan Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, saat kunjungan ke Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Bandung Barat, Rabu (23/3).

"Pelatihan ini penting untuk menciptakan pribadi-pribadi mandiri, bahkan nantinya turut berkontribusi di tengah masyarakat," ujarnya. Dia menyatakan, digitalisasi pertanian bisa menciptakan sektor ini semakin maju dan modern.

Ma'ruf menambahkan, digitalisasi pertanian dapat mendorong kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis pertanian mampu meningkatkan taraf hidup. "Pola ini harus didukung dengan menyediakan pelatihan berkualitas dan tepat sasaran," tambahnya.

Lebih jauh, Wapres menerangkan, pemerintah telah meluncurkan program digitalisasi pertanian di pesantren. Dia berharap BPVP Bandung Barat bisa menggandeng pesantren-pesantren di sekitar untuk mewujudkannya.

Dia mengapresiasi kehadiran dan prestasi BPVP Bandung Barat. Ke depannya harus ada motivasi untuk menciptakan inovasi-inovasi pelatihan vokasi sesuai dengan kebutuhan rakyat setempat dan kebutuhan industri yang terus berkembang. "Kualitas maupun cakupan pelatihan khususnya bagi para petani dan peternak setempat maupun penyandang disabilitas harus terus ditingkatkan," tandasnya.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, menyebut, BPVP Bandung Barat memiliki infrastruktur dan program memadai untuk menjawab kebutuhan digitalisasi pertanian. Terdapat program unggulan seperti smart farming, smarf untrition, dan smart feeder.

Selain itu, kata dia, BPVP Bandung Barat dapat melakukan uji kompetensi terhadap lulusan dan binaannya. Dengan begitu, pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan penempatan kerja bisa dilakukan dalam satu tempat.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top