Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tingkat Kerawanan Bencana di Jabar Tinggi

Foto : ANTARA/Raisan Al Farisi

Potensi Bencana - Kepala BNPB, Letjen TNI Doni Monardo menyampaikan materi saat menjadi keynote speaker dalam seminar nasional dengan tema “Model Sinergitas Pentahelix Merawat Alam dan Mitigasi Bencana” di Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/2). Seminar untuk memberikan pemahaman terkait kewaspadaan terhadap potensi bencana.

A   A   A   Pengaturan Font

BANDUNG - Sepanjang tahun 2018, korban jiwa akibat bencana alam yang terjadi di Jawa Barat (Jabar) mencapai 49 orang. Korban terbanyak terjadi saat longsor di Cisolok, Kabupaten Sukabumi, belum lama ini. Jabar itu daerah dengan tingkat kerawanan bencana tinggi.

"Hampir semua jenis bencana alam terjadi di sini. Mulai bencana hidrologi, gempa, banjir, dan longsor," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo, pada seminar nasional dan Bedah Buku Sinergitas Penta Helix Merawat Alam dan Mitigasi Bencana, di Bandung, Jumat (22/2).

Doni mengatakan potensi bencana tsunami di Jabar masih ada, khususnya di wilayah pantai selatan. Tsunami yang terjadi di Selat Sunda, menunjukkan potensi tsunami masih ada di Pulau Jawa. Dalam delapan tahun terakhir korban jiwa akibat bencana alam mencapai 11 ribu orang. Untuk itu, perlu peningkatan kewaspadaan manusia dalam menghadapi bencana alam.

Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, menyatakan saat ini tengah membuat cetak biru budaya menghadapi bencana atau West Java Resilence Culture Blue Print. Cetak biru ini akan selesai pada Agustus 2019. Sebagai daerah yang rutin menjadi langganan bencana alam, sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah daerah untuk mempunyai blue print mengantisipasi bencana alam serta penanganan pasca terjadinya bencana. tgh/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top