Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Implementasi Pancasila I Para Mahasiswa Jangan Memperkeruh Keberagaman

Tinggalkan Pemikiran Radikal

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Keberagaman harus menjadi dinamisator dalam memacu tumbuhnya inovasi-inovasi baru, yang membawa bangsa ini segera sejajar dengan negara-negara maju lain.

JAKARTA - Semua pihak, khususnya para mahasiswa diajak untuk segera meninggalkan pemikiran-pemikiran sempit dan radikal. Tinggalkan pemikiran yang selalu merasa dirinya paling benar sendiri, yang itu jelas bertentangan dengan Pancasila dan hakekat kerukunan umat manusia.

"Mari kita segera tinggalkan pemikiran-pemikiran sempit dan radikal, pemikiran yang selalu merasa dirinya paling benar sendiri," kata Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS), Jamal Wiwoho pada acara student vaganza, di Stadion UNS, Surakarta, Jawa Tengah, Minggu (18/8).

Jamal mengingatkan bangsa Indonesia akan menyongsong tantangan baru, bonus demografi pada penduduk usia produktif adalah kapital SDM yang harus dikelola dengan baik. Bangsa-bangsa lain hari ini sudah mulai sibuk dengan karya-karya baru dan besar yang ber-evolusi sangat cepat.

Mereka, tambah Jamal, sudah selesai dengan urusan receh berpecah-belah karena beda pandangan politik atau beda keyakinan. Mereka sudah sangat memahami apa yang harus dilakukan untuk bisa hidup di era industri 4.0. Mereka berubah menjadi produsen yang produktif dengan pertaniannya, dengan teknologinya, dan dengan seninya.

"Saatnya kita mulai hari ini berjanji dengan diri kita sendiri dan berjanji secara kolektif melalui kegiatan student vaganza ini tiga hal. Pertama, inovate or die, kita berinovasi atau mati bersama-sama. Kedua, tolerance and respect terhadap semua keberagaman yang kita miliki di kampus ini. Ketiga, jangan pernah berhenti bangga menjadi diri kita sendiri sebagai sebuah identitas kolektif dari sebuah bangsa yang bernama Indonesia," tandas Jamal.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top