
Tim SAR evakuasi korban banjir bandang di Sumbawa
Tim SAR gabungan saat melakukan pencarian terhadap korban bencana banjir bandang di Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (5/2).
Foto: ANTARA/HO-Humas SAR MataramMataram -- Tim SAR gabungan Mataram mengevakuasi jasad warga bernama Monggo, korban banjir bandang di sungai Desa Luk, Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Korban meninggal dunia setelah terseret arus banjir saat menyeberangi sungai di wilayah setempat pada Selasa (4/2) sekitar pukul 11.30 WITA," kata Kepala Kantor SAR Mataram Muhamad Hariyadi di Mataram, Rabu.
Ia mengatakan mengatakan banjir yang datang secara tiba-tiba mengakibatkan korban tidak sempat menyelamatkan diri, sehingga pihaknya yang mendapatkan laporan tersebut, segera mengerahkan Tim Rescue Pos SAR Sumbawa untuk melakukan pencarian.
Setelah melakukan pencarian selama beberapa jam, dengan melibatkan berbagai unsur, seperti TNI, Polri, BPBD, Damkar, relawan, warga setempat, dan lainnya, korban ditemukan sekitar 100 meter dari muara sungai dalam keadaan meninggal dunia.
"Kemudian, jenazah laki-laki lansia tersebut dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) telah memasuki musim hujan, sehingga warga diharapkan tetap waspada terhadap peningkatan curah hujan dan angin kencang di awal Februari 2025.
"Waspadai peningkatan curah hujan dan angin kencang di wilayah NTB," kata Kepala Stasiun Meteorologi Zainuddin Abdul Madjid Lombok Satria Topan Primadi dalam keterangan tertulis di Mataram.
Selama beberapa hari, hujan mengguyur hampir merata di wilayah NTB dengan intensitas sedang - lebat, menyebabkan adanya luapan dan banjir di beberapa tempat.
BMKG memprakirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang - lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang masih akan terjadi hingga 6 Februari mendatang.
"Perkembangan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia saat ini menunjukkan dinamika atmosfer yang signifikan terhadap potensi peningkatan curah hujan di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk NTB," katanya.
Berita Trending
- 1 Masih Jadi Misteri Besar, Kementerian Kebudayaan Dorong Riset Situs Gunung Padang di Cianjur
- 2 Ada Efisiensi Anggaran, BKPM Tetap Lakukan Promosi Investasi di IKN
- 3 Cap Go Meh representasi nilai kebudayaan yang beragam di Bengkayang
- 4 Regulasi Pasti, Investasi Bersemi! Apindo Desak Langkah Konkret Pemerintah
- 5 Mantan Kadisbudpar Cianjur benarkan diperiksa Polda Jabar soal Cibodas
Berita Terkini
-
Raker BULD Dengan Tiga Kementerian
-
Cybercrime Mengintai, Bank Harus Selangkah Lebih Maju dari Pelaku Kejahatan Siber
-
Dubes di Garis Depan, Misi Besar Promosikan Indonesia ke Kancah Dunia
-
Impor Daging Dipaksakan, Prinsip Astacita Dikorbankan?
-
Jaga Ternak, Jaga Ekonomi, 652 Ribu Dosis Vaksin PMK Disalurkan ke Jatim