Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tim SAR Bagi Dua Tim Cari Pria yang Hilang di Hutan Konawe Utara

Foto : ANTARA/HO-Basarnas Kendari

Tim SAR Gabungan saat menggelar apel pencarian korban.

A   A   A   Pengaturan Font

Kepala Basarnas Kendari Aminuddin PS saat dihubungi di Kendari, Senin, mengatakan pencarian yang dilakukan tersebut merupakan operasi hari kedua terhadap kondisi membahayakan manusia, yakni pria Bernama Ilham (31), yang dikabarkan hilang di daerah tersebut.

Kendari -- Tim SAR Gabungan membentuk dua tim untuk melakukan pencarian terhadap seorang pria yang dikabarkan hilang di hutan Kawasan pertambangan IUP PT RSB, Desa Boedingi, Kecamatan Lasolo Kepulauan, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Basarnas Kendari Aminuddin PS saat dihubungi di Kendari, Senin, mengatakan pencarian yang dilakukan tersebut merupakan operasi hari kedua terhadap kondisi membahayakan manusia, yakni pria Bernama Ilham (31), yang dikabarkan hilang di daerah tersebut.

"Pada pukul 07.00 WITA, Tim SAR Gabungan Kembali melanjutkan Operasi SAR," kata Aminuddin.

Dia menyebutkan bahwa dalam pencarian tersebut, Tim SAR Gabungan membentuk dua tim dengan menyisir hingga 500 meter dari arah terakhir korban terlihat oleh rekan-rekannya.

"Tim juga berkoordinasi dengan Pelabuhan terdekat," ujarnya.

Aminuddin menjelaskan bahwa dalam operasi tersebut, Tim SAR Gabungan itu terdiri dari Staf Operasional Basarnas Kendari, Pos SAR Konut, Polsek Lasolo, Polres Konut, BPBD Konut, PT RSB, dan masyarakat sekitar.

"Adapun peralatan yang digunakan, antara lain mobil penyelamat dobel kabin, peralatan SAR medis, peralatan SAR evakuasi, peralatan komunikasi, dan Beberapa peralatan pendukung keselamatan lainnya," kataAminuddin.

Dia juga menyampaikan bahwa hilangnya korban berawal saat dia bersama dengan rekan-rekannya tersebut sedang mengikuti kegiatan P5M, pada Selasa (27/8) sekitar pukul 18.15 Wita.

"Pada saat itu, hanya korban yang tidak menggunakan helm dan dilihat oleh rekannya naik ke lokasi tambang menggunakan alat berat jenis ekskavator," ucap Aminuddin.

Ia menambahkan bahwa setelah kegiatan P5M selesai, seluruh operator ekskavator dihubungi menggunakan HT untuk menghidupkan alarm, akan tetapi saat itu korban tidak merespons hal tersebut.

"Setelah didatangi lokasi ekskavator itu, korban tidak ditemukan dan dilakukan pencarian, namun dengan hasil nihil," katanya.


Redaktur : -
Penulis : Antara, Sujar

Komentar

Komentar
()

Top