Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Tim Peneliti Ungkap Misteri di Balik Kepunahan Kera Raksasa

Foto : Antara/Xinhua/Disediakan oleh CAS
A   A   A   Pengaturan Font

G blacki dinamai oleh ahli paleoantropologi Ralph von Koenigswald pada 1935 berdasarkan satu gigi geraham belakang yang panjangnya sekitar dua sentimeter. Nama "blacki" disematkan untuk menghormati ahli anatomi Kanada Davidson Black, yang menyelidiki evolusi manusia di Tiongkok.

Sejak 1950-an, sekitar 2.000 fosil gigi dan empat tulang rahang kera raksasa itu diekskavasi di Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, Tiongkok selatan. Namun, belum ada satu pun fosil bagian leher ke bawah atau rahang ke atas yang pernah ditemukan hingga saat ini.

"Kisah G blacki merupakan sebuah misteri dalam paleoantropologi," ujar salah satu penulis utama makalah itu, Zhang Yingqi, dari Institut Paleontologi Vertebrata dan Paleoantropologi (Institute of Vertebrate Palaeontology and Palaeoanthropology/IVPP) di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok (Chinese Academy of Sciences/CAS).

"Penyebab punahnya (kera) yang belum terpecahkan itu telah menjadi Cawan Suci dalam bidang tersebut," imbuh dia.

Pada 2015, Zhang dan rekan-rekannya meluncurkan penyelidikan berskala besar dengan melakukan pencarian menyeluruh di area perbukitan di seluruh Guangxi. Mereka mengumpulkan bukti-bukti dari 22 situs gua. Hasilnya, 11 gua di antaranya ditemukan menyimpan fosil G blacki dan 11 gua lainnya dengan rentang masa yang sama tidak.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top