Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

TIM Pamerkan Manuskrip Sastra

Foto : ANTARA/Aprillio Abdullah Akbar

Ribuan manuskrip sastra Indonesia dipamerkan di TIM Manuskrip yang ditampilkan dalam Pameran Perjalanan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin bertajuk "Ulang-Alik ke Masa Lalu" di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Minggu (3/9/2023). Pameran tersebut berlangsung hingga 17 september 2023.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ribuan manuskrip maestro sastrawan Indonesia dipamerkan dalam "Pameran Perjalanan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin. Pameran mengambil judul "Ulang-alik ke Masa Lalu" berlangsung hingga 17 September 2023 di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakartamenampilkan kurator pameran dan pegiat arsip sastra, Esha Tegar Putra. Dia mengatakan tujuan pameran untuk mengetahui rekam jejak HB Jassin dalam mendokumentasikan sejarah perkembangan sastra Indonesia.

"Kami ingin menunjukkan proses Jassin melakukan pendokumentasian pengumpulan sastra," kata Esha, Minggu. Koleksi yang dipamerkan, lanjut Esha, merupakan sebagian kecil dari banyak dokumentasi dan arsip PDS HB Jassin.

Esha menjelaskan dalam proses kurasinya dilakukan pemilihan penulis-penulis yang sudah dikenal masyarakat luas. Di lokasi, koleksi dokumentasi yang ditampilkan meliputi manuskrip awal novel Di Tepi Kali Bekasi karya Pramoedya Ananta Toer. Novel ini dikirimkan kepada HB Jassin pada tahun 1940-an. Ada beberapa cerpen serta naskah ketikan novel Bumi Manusia dengan koreksi terakhir yang dilakukan pada tanggal 19 Juni 1976.

Lembaran-lembaran terlihat otentik dengan tulisan tangan Pramoedya Ananta Toer dengan tinta berkelir hitam. Ada juga manuskrip karya penyair Iwan Simatupang yang ditulis di buku catatan harian lengkap dengan kesalahan tulisnya. Selain itu, pameran ini turut menampilkan surat pribadi antara HB Jassin dan penyair WS Rendra dan sastrawan Nh Dini.

Semua manuskrip ditempatkan di meja peti kaca untuk melindungi dari kerusakan karena kondisinya sudah rapuh. Ant/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top